10 Gunung Tertinggi di Bali, Mana yang Mau Kamu Datangi?
Berlibur di Bali emang nggak pernah bikin bosan. Banyak kegiatan di Bali yang bisa kamu lakukan untuk healing, mulai dari berburu sunrise di pantai, berbelanja di mall, hingga melihat panorama gunung yang indah.
Iya, kamu nggak salah baca! Tempat berlibur di Bali nggak hanya pantai dan hiburan malam saja, melainkan juga kamu bisa menemukan gunung-gunung yang indah dan memanjakan mata.
Gunung apa saja yang ada di Bali? Berikut list 10 gunung tertinggi di Bali yang wajib kamu tau!
10 Gunung Tertinggi di Bali
Gunung Agung
Gunung Agung memiliki elevasi sekitar 3.142 meter di atas permukaan laut, menjadikan gunung ini sebagai puncak tertinggi di pulau Bali. Gunung Agung terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Di lereng gunung ini, terdapat Pura Besakih yang memiliki posisi penting dalam tradisi Bali.
Gunung Agung tergolong sebagai gunung berapi jenis stratovulkan. Struktur gunung ini mencakup sebuah kawah yang luas dan dalam, yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan uap air. Ketika dilihat dari Pura Besakih, gunung ini menunjukkan siluet kerucut yang tajam, meskipun sebenarnya puncaknya lebih memanjang dan berakhir pada kawah melingkar yang memiliki lebar yang signifikan.
Dari puncak Gunung Agung, kamu bisa melihat panorama Gunung Rinjani di pulau Lombok. Di bagian Selatan, kamu juga akan disuguhkan kepulauan Nusa Penida dengan pantai-pantainya yang indah, serta pemandangan gunung dan Danau Batur yang berada di arah barat laut.
Perjalanan menuju puncak gunung ini memiliki tiga rute awal yang berbeda:
- Jalur Selatan: Dimulai dari kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, dengan titik basecamp di Pura Pasar Agung melalui pasar Selat.
- Jalur Tenggara: Memulai pendakian dari Budakeling melalui Nangka.
- Jalur Barat Daya: Merupakan jalur pendakian yang paling umum dipilih, mengarah dari Pura Besakih di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Untuk pendakian melalui Pura Pasar Agung, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 4 jam hingga mencapai puncak yang berada pada ketinggian 2.850 meter. Sementara itu, pendakian dari Pura Besakih, Rendang memerlukan waktu sekitar 6 jam hingga sampai ke puncak setinggi 3.142 meter.
Oh ya, sebagai catatan, setiap pendaki dianjurkan untuk tidak membawa makanan yang terbuat dari bahan sapi, mengingat area gunung ini dianggap suci dalam tradisi setempat.
Gunung Batukaru
Gunung Batukaru, dengan ketinggian sekitar 2.276 meter di atas permukaan laut, menempati peringkat kedua dalam daftar gunung tertinggi di pulau Bali setelah Gunung Agung. Gunung ini merupakan gunung berapi yang tidak aktif dan terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia.
Hampir semua puncak gunung yang berada di Bali memiliki nilai sakral dan menjadi tempat persembahyangan bagi masyarakat Hindu, termasuk Gunung Batukaru. Pada puncak Gunung Batukaru, terdapat sebuah pura yang bernama Pura Pucak Kedaton. Di sisi selatan lereng Gunung Batukaru, kita juga bisa menemukan Pura Luhur Batukaru yang telah berdiri sejak abad ke-11 Masehi.
Ada tiga jalur yang dapat digunakan untuk mendaki menuju puncak gunung ini:
- Mulai dari Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, dengan ketinggian awal sekitar 840 meter di atas permukaan laut.
- Memulai pendakian dari Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, dengan ketinggian awal sekitar 835 meter di atas permukaan laut.
- Jalur ketiga bermula dari Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, dengan ketinggian awal sekitar 1090 meter di atas permukaan laut.
Gunung Abang
Gunung Abang mencapai ketinggian 2.152 meter di atas permukaan laut dan menduduki peringkat ketiga dalam hierarki gunung-gunung di pulau seribu pura ini. Terletak di wilayah destinasi wisata Kintamani, gunung ini telah menjadi rute pendakian yang amat populer di kalangan para pelancong, berkat akses menuju puncak yang relatif mudah. Saat mencapai puncaknya, kita akan diberi pemandangan memesona yang memperlihatkan Gunung Batur dan Danau Batur yang membentuk seperti bulan sabit. Keindahan sekitar Gunung Abang juga begitu menawan di pagi hari, ketika Gunung Agung dan Gunung Batur muncul dalam siluetnya yang dipahat oleh kabut putih.
Gunung Abang menjadi tempat yang sempurna untuk menyaksikan matahari terbit di kawasan Kintamani, dan juga menawarkan lokasi kemah di puncak gunung ini. Terdapat dua jalur yang dapat digunakan untuk mendaki Gunung Abang:
- Melalui Desa Suter, yang merupakan jalur paling sering digunakan oleh para pendaki.
- Melalui Desa Songan, yang terkenal sebagai trek horizontal terpanjang di Bali dengan panjang 7,8 km. Jalur Songan kurang populer di antara pendaki karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai puncak gunung.
Gunung Catur
Gunung Catur terletak di Kabupaten Badung, tepatnya berada di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Dengan ketinggian 2.098 meter di atas permukaan laut, gunung ini merupakan titik tertinggi sepanjang pinggiran kaldera Bedugul dan dikenal sebagai gunung keempat tertinggi di pulau Dewata. Gunung ini juga dikenal sebagai Puncak Mangu karena Pura Pucak Mangu, suatu tempat suci dalam agama Hindu, berdiri di puncaknya. Popularitas Gunung Catur di kalangan pendaki tinggi karena menawarkan panorama memikat yang menarik para wisatawan untuk datang berkunjung.
Ada dua rute pendakian yang dapat dipilih untuk mencapai puncak Gunung Catur:
- Melalui kawasan objek wisata Bedugul, melibatkan perjalanan melalui jalur berbatu dengan hutan yang sangat lebat.
- Melalui Desa Petang, dengan jalan setapak yang telah diaspal hingga ke wilayah Pura Pucak Mangu (jalur ini paling populer karena memungkinkan para pendaki mencapai puncak dalam waktu sekitar 45 menit).
Gunung Sanghyang
Gunung Sanghyang, yang juga dikenal dengan nama Sengjang atau Sengayang, adalah sebuah gunung tidak aktif yang terletak di wilayah vulkanik Bedugul. Ketinggiannya mencapai total 2.074 meter di atas permukaan laut. Keindahan gunung ini terlihat dari dua puncaknya yang berdiri di antara Gunung Batukaru dan Pucak Adeng. Meskipun memiliki pesona yang menawan, gunung ini tidak menjadi populer di kalangan pendaki karena belum ada akses yang memungkinkan untuk mencapai puncaknya. Satu-satunya jalan yang mengarah ke puncak adalah sebuah jalur setapak bersejarah dari zaman kerajaan yang menghubungkan antara kawasan Tamblingan dan Jatiluwih.
Gunung Pohen
Menduduki peringkat ke-6, Gunung Pohen memiliki ketinggian mencapai 2.069 meter di atas permukaan laut, dan terletak di Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Gunung Pohen memiliki luas mencapai 388,2 hektar. Oh ya, kawasan ini telah ditetapkan sebagai bagian dari Cagar Alam Batukahu oleh otoritas Kehutanan Indonesia, diresmikan sejak 3 Desember 1979 untuk menjaga keanekaragaman hayati.Gunung Pohen memiliki area hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman, mulai dari pohon hingga semak belukar.
Gunung Tapak
Gunung Tapak memiliki elevasi sekitar 1909 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di daerah Bedugul, dan memiliki Kebun Raya bernama Eka Karya di kaki-kakinya yang menjadi tujuan wisata bagi para pengunjung Pulau Bali. Di lereng selatan gunung ini, Kebun Raya Eka Karya yang terkenal berdiri megah. Semua elemen di kawasan tersebut dijaga dengan baik, dengan bunga-bunga berbagai warna, padang rumput yang hijau, dan pepohonan pinus yang tumbuh dengan jarak yang seragam.
Terdapat dua jalur pendakian menuju Gunung Tapak:
- Melalui Desa Pancasari dari sisi Danau Buyan.
- Melalui Kebun Raya Bedugul.
Oh ya, Gunung Tapak juga dikenal sebagai Pucak Keramat, karena di sana berdiri Makam Wali Islam Bali dan Pura Pesimpangan Pucak Terate Bang.
Gunung Lesung
Gunung Lesung, atau dikenal juga dengan sebutan Lesong, adalah sebuah gunung yang tidak aktif dan terletak di sebelah selatan Danau Tamblingan. Gunung ini terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, dan mencapai ketinggian 1.865 meter di atas permukaan laut. Untuk mendaki ke puncak gunung ini, ada beberapa jalur yang bisa diambil. Salah satunya adalah jalur melalui Desa Tamblingan yang mengikuti aliran Sungai Mue hingga mencapai daerah hulu. Jalur lainnya bisa diambil dari perkampungan kecil yang berada di sebelah Bukit Pucuk.
Gunung Adeng
Gunung Adeng adalah gunung yang tidak aktif yang terletak di wilayah vulkanik Bedugul. Ketinggian Gunung Adeng mencapai 1.826 meter di atas permukaan laut. Gunung ini berdekatan dengan Desa Jatiluwi dan Desa Angseri yang memiliki sumber air panas. Curah hujan yang cukup tinggi hampir sepanjang tahun di daerah ini telah menyebabkan pertumbuhan hutan yang subur dan lebat, mencapai puncak gunung dan menyelimuti pemandangan sepenuhnya.
Jalur pendakian ke puncak Gunung Adeng dapat diambil melalui Pura Pucak Adeng yang terletak di lereng selatan gunung. Pendakian dilanjutkan dengan naik menuju Pura Pucak Anyar, kemudian mengikuti jejak di sebelah kanan punden untuk mencapai puncak.
Gunung Batur
Gunung Batur adalah sebuah gunung berapi yang aktif dan berlokasi di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Gunung Batur sudah beberapa kali mengalami letusan. Riwayat letusan Gunung Batur mulai tercatat sejak tahun 1804, dan letusan terbaru terjadi pada tahun 2000. Dalam periode 1804 hingga 2005, Gunung Batur sudah meletus sebanyak 26 kali, dengan letusan yang paling dahsyat terjadi antara tanggal 2 Agustus hingga 21 September 1926.
Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai tujuan wisata utama di Kabupaten Bangli. Menurut legenda dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur dianggap sebagai puncak Gunung Mahameru yang dipindahkan oleh Batara Pasupati untuk menjadi Sthana Betari Danuh (tempat istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu, umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke Gunung Batur untuk menghaturkan "Suwinih" guna mengusir bencana hama yang mengancam ladang mereka. Tindakan ini membuat kawasan Gunung Batur menjadi wilayah yang subur.
Kawasan ini menawarkan objek wisata seperti kawah, kaldera, dan danau. Sumber air di dalam tanah mengalirkan air ke Danau Batur, yang menjadi mata air di beberapa lokasi di Bali dan dikenal sebagai "Tirta Suci".
Di wilayah Gunung Batur, terdapat warisan budaya yang bernama Trunyan. Walaupun mayoritas penduduk Trunyan menganut agama Hindu seperti umumnya masyarakat Bali, mereka mengklaim bahwa Hindu Trunyan adalah bentuk Hindu asli yang diwariskan oleh kerajaan Majapahit. Di utara Trunyan, terdapat tempat kuburan yang disebut kuban, di mana jenazah tidak dikubur atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah melalui upacara pemakaman yang kompleks. Tempat ini penuh dengan tulang-tulang, dan mungkin saja kita akan menemukan mayat yang masih dalam kondisi baru.
Wah, ternyata, banyak banget ya, gunung api di Bali? Tentunya, hal ini bisa menambah referensi kita saat liburan di Bali, ya!
Yuk langsung hitung budget liburan kamu ke Bali dan cari penginapannya, untuk melihat kekayaan budaya dan alam yang menjadi ciri khas Bali!