Monumen Nasional: Sejarah, Lokasi & Rekomendasi Aktivitas

Monumen Nasional: Sejarah, Lokasi & Rekomendasi Aktivitas
Monumen Nasional, photo by detiknews

Monumen nasional (monas) adalah tugu setinggi 132 meter yang menjadi ciri khas ibu kota DKI Jakarta. Monumen peringatan ini dibangun untuk mengenang perjuangan yang sudah dilakukan oleh rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda. Memiliki bentuk unik dengan lapisan emas seberat 35 kilogram, Monas memiliki banyak hal yang membuatnya menarik. Yuk, simak di artikel ini untuk mengetahui serba-serbi monumen nasional!

Serba-serbi Monumen Nasional

Sejarah Monas

Sejarah Monas, photo by Iwarebatik

Monumen nasional mulai dibangun pada tahun 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada tahun 1975. Diarsiteki oleh Frederich Silaban dan RM Soedarsono, pembangunan monumen di areal seluas 80 hektare ini dilaksanakan melalui tiga tahapan, yakni tahapan pertama (1961-1965), tahapan kedua (1966-1968), dan tahapan ketiga (1969-1976).

Gagasan pembangunan monumen nasional sendiri berawal dari kembalinya pusat pemerintahan Indonesia ke Jakarta dari Yogyakarta pada tahun 1950. Presiden Soekarno merencanakan pembangunan monumen nasional yang berlokasi tepat di depan Istana Merdeka menyusul pengakuan kedaulatan tanah air oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949. Selain sebagai monumen penyemangat bangsa, Monas juga didirikan sebagai ikon khas ibu kota dan tempat wisata.

Lokasi dan Jam Buka Monumen Nasional

Lokasi dan Jam Buka Monumen Nasional, photo by KSMtour.com

Monumen nasional berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Monumen yang berdiri tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka ini bisa dikunjungi setiap hari Selasa-Minggu pada pukul 08.00 - 16.00 WIB dengan pembelian tiket tutup pukul 15.00 WIB.

Setiap hari Senin, monas tutup dengan alasan memberikan waktu bagi Unit Pengelola Kawasan Monas untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan tugu. Aturan ini sudah berlaku sejak bulan September pada tahun 2014 lalu, lho. Jadi, kalau kamu mau berkunjung ke Monas, jangan datang di hari Senin, ya!

Daya Tarik Monumen Nasional

Daya Tarik Monumen Nasional, photo by Indonesia Kaya

Monumen nasional memiliki banyak daya tarik yang membuatnya menarik untuk dijadikan tempat wisata, lho. Berikut di antaranya:

1. Museum Sejarah Nasional

Museum Sejarah Nasional terletak di bagian dasar monumen dengan ukuran luas 80 x 80 meter. Museum pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah ini mampu menampung sekitar 500 pengunjung. Di sini, kamu akan menemukan ruangan besar berlapis marmer dengan 51 diorama (benda miniatur tiga dimensi) yang menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah sampai Orde Baru.

2. Ruang Kemerdekaan

Ruang kemerdekaan berada di bagian dalam cawan monumen. Ruang berbentuk amphitheater ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Indonesia. Misalnya seperti naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, lambang negara Indonesia, hingga eta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Pelataran Puncak Monas

Monas juga punya pelataran puncak yang terletak di bagian paling atas tugu.Di sini kamu bisa menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Monumen Nasional

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Monumen Nasional, photo by jadiberita.com

Ada banyak aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di monumen nasional bersama teman maupun keluarga. Berikut di antaranya:

1. Wisata Kuliner

Setelah sempat tutup akibat pandemi COVID-19, kawasan monumen nasional kembali dibuka pada tanggal 17 Agustus 2022 lalu. Kembali dibukanya kawasan monumen nasional membuat banyak orang datang berkunjung untuk menikmati waktu wisata kuliner. Indahnya monumen nasional akan membuat berbagai pilihan makanan seperti soto betawi, ketoprak, nasi goreng kebuli sapi, dll makin enak!

2. Rekreasi

Monumen nasional kerap dikunjungi sebagai tempat rekreasi. Ada taman rusa tempat kamu bisa melihat rusa menggemaskan, lho. Kalau mau beri makan, kamu bisa beli makanan rusa dari para penjual yang ada di sana. Selain itu, ada juga pertunjukan air mancur menari yang diiringi lagu khas Indonesia kalau kamu datang di hari Sabtu dan Minggu malam. Pertunjukan ini dibagi menjadi dua sesi, yakni pukul 19.30 dan 20.30 WIB tanpa dipungut biaya alias gratis.

3. Olahraga

Tidak hanya dijadikan tempat rekreasi yang menyenangkan, monumen nasional juga cocok dijadikan tempat berolahraga, lho. Banyaknya orang yang olahraga di monas sudah menjadi pemandangan sehari-hari, khususnya pada pagi dan sore hari. Di monas, ada banyak fasilitas olahraga yang bisa pengunjung manfaatkan, mulai dari lapangan bulutangkis outdoor, lapangan basket, lapangan futsal, dan lapangan voli. Kamu juga bisa jalan kaki atau berlari kecil di area sekitar Monas.

4. Naik ke Puncak Monumen Nasional

Terletak di bagian paling atas Tugu Monumen Nasional, pelataran puncak juga bisa menjadi aktivitas seru yang dilakukan di sini. Area yang mampu menampung sekitar 50 orang ini memiliki teropong yang bisa digunakan untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Kamu bisa menikmati pemandangan ibu kota dari ketinggian 115 meter. Biar semakin bagus pemandangannya, kamu bisa naik ke puncak Monas pada malam hari dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp10.000 saja.

5. Wisata Edukasi

Jika datang bersama anak-anak, kamu bisa berwisata edukasi dengan mengunjungi museum sejarah nasional yang terletak di bagian bawah cawan monumen nasional. Di sini terdapat sejumlah diorama yang menampilkan sejarah tanah air dalam berbagai masa. Untuk melihat sejarah perjuangan Indonesia dari zaman kerajaan hingga G30S PKI di museum sejarah nasional, orang dewasa perlu membeli tiket seharga Rp15.000 untuk orang dewasa dan Rp7.500 untuk anak-anak.

Akses ke Monumen Nasional

Akses ke Monumen Nasional, photo by detiknews

Kamu bisa berkunjung ke monumen nasional dengan berbagai cara. Berikut informasinya:

1. KRL

Masyarakat jabodetabek sering menggunakan KRL untuk bepergian agar terhindar dari kemacetan. Misal, jika kamu naik dari Stasiun Jakarta Kota, kamu bisa naik KRL tujuan Stasiun Juanda. Setelah itu, gunakan ojek online menuju monumen nasional yang berjarak sekitar 3,2 km dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.

2. MRT

Tidak hanya naik KRL, kamu juga bisa pilih MRT sebagai alternatif untuk berkunjung ke Museum Nasional. Rute perjalanannya nggak susah, kok. Kamu bisa naik MRT dan turun di Stasiun Bundaran HI. Gunakan ojek online menuju monumen nasional dengan jarak kurang lebih 3,4 km dan waktu tempuh kurang lebih 10 menit.

3. TransJakarta

Kamu juga bisa berkunjung ke Monas menggunakan busway TransJakarta. Ada beberapa busway TransJakarta yang bisa digunakan untuk menuju ke Monas. Di antaranya Rute 1 Blok M - Kota 2 Harmoni, Rute Pulo Gadung 1A Balai Kota, Rute Pantai Maju/PIK 2A Rawa Buaya, Rute Pulo Gadung 6A Monas, Rute Ragunan via Kuningan 6B Monas, Rute Ragunan via Semanggi 7F Kampung Rambutan, dan Rute Harmoni via Cempaka Putih.

4. Bus Wisata Tingkat Gratis

Kamu juga bisa menuju Monas dengan naik bus wisata tingkat gratis lewat halte-halte tertentu yang dilewati. Saat ini, kamu bisa menggunakan bus BW4 dan bus BW2 yang berhenti di halte terdekat dari Monas. Kamu bisa memanfaatkan  layanan bus wisata ini setiap pukul 10.00 WIB - 18.00 WIB pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.

Demikian serba-serbi monumen nasional yang perlu kamu tahu. Yuk, kunjungi untuk menikmati berbagai keseruannya!


Kost Strategis di Gambir

Kalau kamu mencari hunian sementara ala coliving di Jakarta Pusat, ada Cove Giri yang terletak di Kecamatan Gambir untuk dijadikan pilihan. Kost yang berlokasi di Jl. Petojo Selatan XII No.17 RT.5/RW.11, Cideng. Gambir, Jakarta Pusat ini terjangkau dengan akses transportasi seperti Transjakarta dan MRT. Berbagai fasilitas seperti dapur, rooftop area, ruang makan, lounge, dispenser air, dan wifi akan menambah kenyamanan. Kamu bisa pilih berbagai tipe kamar mulai dari Standar Queen, Kamar Standar Single, dan Kamar Standar dengan Jendela External.

Harga mulai dari Rp2.900.000 per bulan.

Selengkapnya tentang Cove Giri