Intip 6 Candi di Bali yang Nggak Boleh Kamu Lewati!
Liburan di Bali bukan hanya sebatas pantai berpasir putih dan keindahan alamnya yang memukau, lho. Pulau yang dijuluki dengan Pulau Dewata ini juga menyimpan sejuta pesona spiritual dalam bentuk candi-candi kuno yang memancarkan keagungan sejarah dan kebudayaan Bali.
Sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia, Bali tidak hanya menawarkan pengalaman liburan yang santai di tepi pantai, tetapi juga merupakan surga bagi para pecinta sejarah dan kebudayaan. Di pulau ini, kamu bisa mengunjungi candi-candi kuno yang tersebar di berbagai penjuru pulau menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lampau, menciptakan perpaduan antara mistisisme dan keindahan arsitektural.
Yuk, intip lengkapnya di artikel ini!
Candi Gunung Kawi
Candi Gunung Kawi terletak di dekat Ubud, Bali, tepatnya di Tampaksiring, di sisi sungai Pakerisan Dusun Penaka. Didirikan pada abad ke-11, situs ini tidak hanya terdiri dari satu candi, melainkan sepuluh candi dengan tinggi masing-masing mencapai 7 meter, yang diukir indah pada sebuah batu.
Awalnya, kompleks candi ini dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Anak Wungsu dari Dinasti Udayana dan Ratu yang dipilihnya. Saat mengunjungi lokasi ini, pengunjung dapat menyaksikan keindahan candi yang terbuat dari batu padas, dengan rinciannya yang terukir secara apik di dinding batu yang menyerupai bukit.
Selain sebagai tempat pemujaan, Candi Gunung Kawi juga memiliki nilai sejarah yang kuat, mencerminkan keagungan kerajaan pada masa lalu. Batu-batu candi yang teratur menggambarkan kepiawaian pengrajin pada zaman dahulu dan memberikan kesan monumental pada situs ini.
Oh ya, jika kamu berencana untuk berkunjung ke candi ini, pastikan kamu mengenakan pakaian sopan yang sesuai dengan adat istiadat setempat, ya.
Candi Tebing Tegallinggah
Candi Tebing Tegallinggah Blahbatuh ditemukan oleh seorang ahli purbakala Belanda bernama Krijsman, yang memperkirakan bahwa bangunan ini berasal dari abad ke-12 Masehi. Proses penemuan candi ini sendiri cukup unik karena bangunan candi langsung dipahat pada dinding tebing.
Pada awalnya, masyarakat menganggap pahatan di dinding tebing itu sebagai pintu gerbang atau gapura. Namun, penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Krijsman ditemukan bahwa tempat ini memilki tangga yang dapat digunakan untuk mencapai bagian atas candi, di mana beberapa cerukan mengungkapkan keberadaan candi secara lengkap.
Candi ini terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Saat menuju ke candi ini, kamu akan disuguhi pemandangan indah yang memukau seperti sawah berundak dan pepohonan sejuk di sepanjang perjalanan.
Candi Pegulingan
Candi Pegulingan terletak di Kabupaten Gianyar, Bali, berjarak sekitar 48 km dari Denpasar atau 16 km dari kota Gianyar. Lokasinya berada di sebelah timur, tidak jauh dari Pura Tirta Empul, Tampaksiring.
Candi Pegulingan merupakan bagian dari kompleks pura Pegulingan. Di sini, kamu bisa melihat keindahan panorama alam yang sangat memukau, seperti keindahan Pura Pegulingan Istana Tampaksiring jika dilihat dari arah barat. Candi ini juga memiliki posisi yang strategis karena berada di tengah areal persawahan, memberikan pengalaman menyaksikan keindahan alam yang menakjubkan secara tidak langsung.
Berdasarkan Lontar Usana Bali, Candi Pegulingan diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Masula Masuli di Bali pada abad ke-11 Masehi atau tahun caka 1178. Beberapa penemuan menarik di candi ini melibatkan stupa, materai tanah liat, relief Gana, arca Budha berbahan emas, dan fragmen-fragmen bangunan.
Candi Buddha Kalibukbuk
Situs Kalibukbuk atau Candi Buddha Kalibukbuk merupakan sebuah candi Buddha yang ditemukan pada bulan September 1994, terletak sekitar 300 meter dari jalan raya ke arah Selatan di desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali, Indonesia. Berbeda dengan kebanyakan candi di Bali yang mencerminkan kepercayaan Hindu, candi ini menampilkan corak agama Buddha. Beberapa artefak bersejarah yang berhasil ditemukan di situs ini meliputi 80 stupika, 3 relief, dan 18 materai, semuanya kini disimpan di Balai Arkeologi Denpasar.
Perlu diketahui, lokasi candi ini terletak di area wisata terkenal di Buleleng, yaitu Pantai Lovina. Oleh karena itu, ini merupakan pilihan yang sempurna jika kamu berencana untuk mengunjungi Buleleng dan merasakan keindahan Pantai Lovina sambil menikmati pertunjukan lumba-lumba!
Candi Lempuyang Luhur
Candi Lempuyang Luhur, juga dikenal sebagai "Pura Penataran Agung Lempuyang," terletak di lereng Gunung Lempuyang di Kabupaten Karangasem, Bali Timur. Candi ini dianggap sebagai salah satu situs paling sakral di Bali dan menawarkan pemandangan megah Gunung Agung.
Dibentuk oleh serangkaian tujuh candi, Candi Lempuyang Luhur dapat dijangkau melalui 1.700 anak tangga yang panjang. Tempat ini memiliki peran penting dalam upacara keagamaan dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berfoto dengan latar belakang Gunung Agung yang spektakuler. Keren banget, ya?
Nah, untuk mencapai Candi Lempuyang, kamu dapat memulai perjalanan dari Kota Denpasar dengan waktu tempuh sekitar dua jam, melewati kawasan wisata Candidasa dengan melewati Amlapura.
Candi Lempuyang menonjolkan keunikan di mana kamu n harus menempuh lebih dari 1.700 anak tangga untuk mencapai candi utama di puncak Lempuyang. Meskipun melelahkan, tenang aja, kamu akan dimanjakan kok dengan udara sejuk hutan yang masih alami, diiringi suara-suara satwa dan pemandangan alam yang memukau. Dijamin, pas banget buat healing!
Candi Goa Gajah
Candi Goa Gajah adalah sisa-sisa peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang ditemukan pada tahun 1922 oleh L.C Heyting, seorang pegawai muda asal Singaraja. Heyting menceritakan pengalamannya saat melihat suatu entitas berbentuk monster dengan telinga lebar yang menyerupai gajah. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1925, Nieuwenkamp mengunjungi situs tersebut untuk memverifikasi cerita yang diutarakan oleh Heyting, yang kemudian ditemukan bahwa tempat ini merupakan candi dan bukanlah monster.
Candi ini terdiri dari lorong-lorong dan ruang dengan ukiran yang menceritakan kisah sejarah dan mitologi Hindu-Buddha. Di dalam candi, terdapat arca-arka kuno dan sebuah lingga yang dihormati oleh umat Hindu Bali.
Kompleks Goa Gajah dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa, yang dibuktikan dengan adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam gua, tempat di mana umat Hindu melakukan persembahyangan. Di sisi selatan, terdapat area Tukad Pangkung, yang mencakup reruntuhan stupa Buddha berbentuk payung dengan 13 susunan dan stupa bercabang 3 yang diukir pada batu besar. Menarik banget, ya?
Wah, banyak banget ya, candi di Bali yang menarik untuk dikunjungi! Tentunya, selain bisa menambah wawasan kamu seputar budaya dan kepercayaan masyarakat Bali, menjelajahi candi di Bali menjadi bisa menjadi alternatif agenda liburan kamu jika sedang bosen pergi ke mall atau beach club. Yuk, langsung rencanakan liburan ke Bali dengan menyusun budget, menemukan penginapan di Bali yang nyaman, dan ajak teman-teman liburan bersama!