15 Tempat Bersejarah di Bali untuk Liburan dan Belajar

15 Tempat Bersejarah di Bali untuk Liburan dan Belajar
Tempat Bersejarah di Bali, photo by freepik.com

Bicara soal tempat liburan di Bali, memang tidak akan pernah habis. Selain terkenal dengan wisata alamnya yang menakjubkan, Bali juga memiliki tempat-tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi, lho! Jadi, selain liburan, kamu juga bisa sekalian menambah pengetahuan tentang sejarah, terutama yang berhubungan dengan kebudayaan Bali.

Pergi ke tempat bersejarah di Bali bisa menjadi pilihan menarik ketika berlibur dengan keluarga atau kerabat. Mau tahu rekomendasi tempatnya? Ini dia 15 tempat wisata sejarah di Bali yang bisa kamu kunjungi!

Tempat Bersejarah di Bali

Lapangan Puputan Margarana Renon

Lapangan Puputan Margarana Renon, photo by djkn.kemenkeu.go.id

Lapangan Puputan Margarana Renon adalah tempat yang cukup bersejarah di kawasan Denpasar, Bali. Menjadi salah satu tempat kebanggaan masyarakat Bali. Banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan di Lapangan Puputan Margarana Renon. Terdapat track untuk jogging, sehingga banyak orang yang datang untuk berolahraga. Selain itu, hanya duduk santai di sekitar lapangan pun sudah cukup menyenangkan. Suasananya memang sangat cocok untuk bersantai.

Pertama kali dibangun pada tahun 1983 dan baru diresmikan pada tahun 2003 lalu. Lapangan ini dibangun untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang gugur ketika melawan penjajah. Terkadang, di Lapangan Puputan Margarana Renon ini juga sering diadakan berbagai pertunjukan seni budaya khas Bali.

Alamat: Renon, Denpasar Selatan, Panjer, Denpasar Selatan
Jam Buka: 24 jam
Tiket Masuk: Gratis

Tirta Gangga

Tirta Gangga, photo by ticmpu.id

Tirta Gangga menjadi salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di kalangan wisatawan yang datang ke Bali. Berada di wilayah Karangasem, Tirta Gangga memiliki keunikan taman airnya yang indah. Tidak hanya dari arsitektur, pemandangan alam di sekitarnya pun akan membuat siapa pun yang datang akan merasa betah.

Namun selain itu, Tirta Gangga juga ternyata memiliki sejarah yang menarik. Dibangun pada tahun 1948 oleh Raja Karangasem yang terakhir. Tujuan pembangunannya adalah untuk menjadi tempat istirahat para keluarga kerajaan. Akses menuju Tirta Gangga juga terbilang mudah. Kamu hanya perlu menempuh perjalanan 5 kilometer dari Denpasar menuju Karangasem.

Alamat: Jalan Raya Abang Desa Adat Jl. Raya Tirta Gangga, Ababi, Kec. Abang, Kabupaten Karangasem, Bali
Jam Buka: 06.00-18.00 WITA
Tiket Masuk: Rp25.000 (lokal) dan Rp50.000 (mancanegara)

Puri Klungkung

Puri Klungkung, photo by bal.tribunnews.com

Bali memang terkenal sebagai pulau seribu pura. Tidak heran kalau wisata sejarahnya pun tidak lepas dari pura sebagai ciri khas Bali. Salah satunya yaitu Puri Klungkung yang ada di kawasan Klungkung. Puri Klungkung juga dikenal dengan sebutan Kertha Gosa, bangunan kuno yang nilai sejarahnya tinggi.

Puri Klungkung dibangun sejak abad ke-17. Arsitekturnya memakai ornamen tradisional Bali serta dilengkapi taman yang cantik. Keunikan yang menambah tinggi nilai dari Puri Klungkung adalah banyaknya lukisan wayang pada langit-langit bangunan. Lukisan-lukisan tersebutlah yang menampilkan banyak pesan moral dan pembelajaran hidup.

Alamat: Jl. Untung Surapati, Semarapura Tengah, Kec. Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali
Jam Buka: 24 jam
Tiket Masuk: Gratis

Monumen Bajra Sandhi

Monumen Bajra Sandhi, photo by denpasarkota.go.id

Kalau kamu ingin melihat monumen yang menjadi simbol perjuangan masyarakat Bali dalam melawan penjajah, kamu bisa datang ke Monumen Bajra Sandhi. Berada di Denpasar Selatan, monumen ini dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan pada tahun 2003.

Keunikan dari Monumen Bajra Sandhi adalah memiliki 17 gerbang masuk dan 8 pilar utama. Selain itu, ketinggiannya mencapai 45 meter. Sehingga, jika diperhatikan, monumen ini memiliki arti hari kemerdekaan Republik Indonesia. Di sekitar monumen, banyak ditumbuhi pepohonan hijau, sehingga terasa sejuk.

Ada banyak fasilitas yang disediakan untuk para wisatawan, mulai dari museum, perpustakaan, kolam ikan, hingga tempat membeli kerajinan tangan.

Alamat: Jl. Raya Puputan No.142, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali
Jam Buka: 09.00-18.00 WITA
Tiket Masuk: Rp25.000

Museum Bali

Museum Bali, photo by pariwisata.denpasarkota.go.id

Berbicara soal wisata sejarah, pasti berkaitan dengan museum. Salah satu museum yang bisa kamu kunjungi adalah Museum Bali. Bangunan yang dijadikan Museum Bali sudah dibangun sejak tahun 1910 dan masih terawat dengan baik sampai sekarang. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa Museum Bali merupakan bangunan gedung tertua yang ada di Bali.

Museum Bali cukup ramai dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Menjadi salah satu museum terunik di Indonesia dengan beragam koleksi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Di sini ada banyak jenis dan fungsi benda peninggalan bersejarah. Selain itu, arsitektur dan interior Museum Bali cukup instagramable sehingga cocok juga untuk para anak muda.

Alamat: Jl. Mayor Wisnu No.1, Dangin Puri, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali
Jam Buka: 07.30-15.30 WITA
Tiket Masuk: Rp10.000

Desa Penglipuran

Desa Penglipuran, photo by hipwee.com

Desa Penglipuran sudah sangat terkenal di Bali, bahkan sampai mendunia. Desa ini mendapat julukan sebagai desa terbersih di Indonesia, sehingga menarik minat para wisatawan untuk datang. Seperti di wilayah Bali lainnya, Desa Penglipuran juga identik dengan bagunan arsiterkturnya yang khas Bali dan masih tradisional.

Ketika memasuki Desa Penglipuran, kamu akan menemukan deretan bangunan kuno yang atapnya terbuat dari bambu yang tertata dengan alami. Bangunan-bangunan lama yang masih terjaga dengan baik inilah yang menambah nilai sejarah di Desa Penglipuran. Ada juga pura besar yang sering dipakai untuk tempat keagamaan.

Alamat: Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali
Jam Buka: 24 Jam
Tiket Masuk: Rp15.000-Rp20.000

The Soekarno Center

The Soekarno Center, photo by kintamani.id

Belum banyak yang mengetahui, bahwa di Bali ada tempat bersejarah yang khusus menyuguhkan berbagai hal mengenai presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. The Soekarno Center, terletak tidak jauh dari Istana Kepresidenan Tapak Siring.

Ada banyak sekali barang-barang yang berkaitan erat dengan Bung Karno. The Soekarno Center memiliki ruangan yang didominasi oleh warna-warna emas dan merah, sehingga menambah kesan megah dan elegan.

Museum The Soekarno Center ini didirikan oleh Sukmawati, putri dari Bung Karno pada tahun 2008 silam. Koleksinya memang belum terlalu banyak, namun semuanya berkaitan erat dengan Bung Karno. Tidak hanya itu, bentuk bangunan dari The Soekarno Center sendiri menjadi keunikan dari tempat wisata sejarah ini.

Alamat: Jl. Pejeng Kaja - Tampak Siring No.751, Sanding, Kec. Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali
Jam Buka: 09.00-16.00 WITA
Tiket Masuk: Rp10.000

Museum Blanco Renaissance

Selanjutnya, ada museum yang memamerkan karya seni lukisan dari pelukis keturunan Spanyol Amerika, Mario Antonio Blanco. Dari sanalah museum ini dinamakan Museum Blanco Renaissance. Antonio Blanco memang terkenal dengan karyanya yang berfokus pada perempuan Bali. Dia sendiri menikahi perempuan Bali. Atas keinginannya, museum ini bisa dibangun dan diresmikan pada tahun 2001.

Museum Blanco Renaissance terdiri dari kompleks dengan berbagai fasilitas khas seni. Di sini, pengunjung bisa memasuki studio, galeri, tempat menjual suvenir, perpustakaan, amfiteater, hingga kuil milik keluarga Blanco. Bagi para pencinta seni, pasti akan sangat menikmati berwisata sejarah ke Museum Blanco Renaissance ini.

Alamat: Jl. Raya Campuhan, Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali
Jam Buka: 09.00-17.00 WITA
Tiket Masuk: Rp30.000 (Lokal), Rp100.000 (Mancanegara)

Taman Ujung

Taman Ujung, photo by tourism.karangasemkab.go.id

Salah satu taman yang juga menjadi saksi Kerajaan Karangasem di Bali adalah Taman Ujung. Pertama kali dibangun pada tahun 1909 sebagai tempat peristirahatan Raja Karangasem. Taman Ujung pernah hancur pada tahun 1963 karena letusan Gunung Agung. Namun, setelah sekian lama terbengkalai, akhirnya kembali direnovasi dan pada tahun 2003, dibuka untuk wisatawan.

Ketika datang ke Taman Ujung, kamu akan disuguhkan oleh pemandangan alam dari area tertinggi yang dihiasi oleh pilar-pilar tak beratap. Dari arah TEnggara, kamu bisa melihat birunya lautan dari Pantai Ujung. Selain itu, terlihat juga bukit Bisbis yang hijau. Selain itu, sisa-sisa bangunan peninggalan kerajaan pun memberikan nuansa klasik yang elegan.

Alamat: Taman Ujung, Tumbu, Kec. Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali
Jam Buka: 07.00-19.00 WITA
Tiket Masuk: Rp25.000 (Lokal), Rp75.000 (mancanegara)

Pura Saren Agung

Pura Saren Agung, photo by kumparan.com

Di wilayah Ubud Bali, terdapat pura yang dulunya menjadi tempat tinggal resmi keluarga Kerajaan Ubud dan pusat pemerintahan. Inilah Pura Saren Agung yang sudah berdiri sejak akhir abad ke-19. Pura Saren Agung menjadi saksi bisu dari berdirinya Kerajaan Ubud.

Kini, bangunan bersejarah ini ada di jantung Ubud dan dialihfungsikan menjadi museum dan pusat kesenian tradisional Bali. Bagi para wisatawan, bisa menikmati area Pura Saren Agung dengan berjalan-jalan atau berfoto, melihat pertunjukan tari tradisional Bali, atau menikmati keindahan alam terasering Ubud.

Akses menuju Pura Saren Agung termasuk mudah, karena lokasinya yang strategis. Dari Bandara, perlu waktu sekitar satu jam perjalanan dengan mobil. Setelah itu, kamu hanya perlu berjalan kaki dari Pasar Seni Ubud.

Alamat:  Jl. Raya Ubud No.8, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali
Jam Buka: 08.00-18.00 WITA
Tiket Masuk: Gratis

Desa Tenganan

Desa Tenganan, photo by rentalmobilbali.net

Mau mengetahui kebudayaan Bali pada masa pra-majapahit? Kamu bisa datang ke Desa Tenganan di Pegringsingan. Desa Tenganan juga dikenal sebagai Desa Bali Aga atau desa tua. Keindahan perbukitan dengan hutan adat yang masih terjaga dengan baik akan menyambut kedatanganmu ke desa ini.

Desa Tenganan memiliki atraksi budaya yang cukup menarik perhatian, mulai dari upacara adatnya yang unik, hingga tradisi perang pandan. Kamu juga bisa menemukan kerajinan tenun Gringsing yang sudah langka dan hanya ada di tiga tempat.

Tidak perlu khawatir jika datang ke Desa Tenganan, karena meskipun masih asri dan dikenal sebagai desa tua, namun fasilitasnya sudah lengkap. Di sini sudah ada area parkir, balai pertemuan, kamar mandi umum, tempat souvenir, tempat kuliner, wifi area, hingga tracking hutan.

Alamat: Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali
Jam Buka: 07.00-18.00 WITA
Tiket Masuk: Rp20.000

Pura Luhur Uluwatu

Satu lagi pura yang sudah sangat populer di masyarakat dan wisatawan, yaitu Pura Luhur Uluwatu. Pura ini ternyata memiliki nilai sejarah yang tinggi. Diperkirakan Pura Luhur Uluwatu dibangun sejak abad ke-8. Pura Luhur Uluwatu menjadi salah satu pura di Bali memiliki peranan penting dalam peribadatan umat Hindu.

Komplek Pura Luhur Uluwatu, sering diadakan pementasan tari kecak khas Bali. Kamu bisa menikmati pertunjukan itu dengan latar senja dan samudra Hindia yang begitu rupawan. Ketika memasuki komplek pura, kamu harus memakai selendang atau kain untuk menjaga kesopanan. Area pura juga masih ditumbuhi pepohonan yang rimbun yang ditinggali kawanan kera putih.

Alamat: Pecatu, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali
Jam Buka: 07.00-19.00 WITA
Tiket Masuk: Rp20.000 (Lokal) dan Rp50.000 (Mancanegara)

Candi Tebing Tegallinggah

Candi Tebing Tegallinggah, photo by beritabali.com

Candi Tebing Tegallinggah Blahbatuh adalah candi purba yang ditemukan oleh ahli dari Belanda bernama Krijsman. Candi ini diperkirakan peninggalan pada abad ke-12 Masehi. Keunikan dari Candi Tebing Tegallinggah adalah pembangunannya yang langsung dipahat di dinding tebing. Awalnya, masyarakat sekitar mengira bangunan yang menempel di tebing itu adalah gapura. Namun setelah penelitian dilakukan, terdapat tangga yang menjadi akses menuju bagian atas candi.

Untuk bisa sampai ke Candi Tebing Tegallinggah, kamu harus melakukan perjalanan dari Denpasar sekitar 40 menit. Lalu harus menaiki anak tangga untuk mencapai candinya yang berada di atas tebing. Sepanjang perjalanan, kamu bisa melihat area hijau yang masih sangat alami. Pemandangannya indah dan udaranya sejuk. Sangat menenangkan dan menyegarkan pikiran.

Alamat: Tegallinggah, Bedulu, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali
Jam Buka: 24 jam
Tiket Masuk: Rp20.000

Puri Anom Tabanan

Puri Anom Tabanan, photo by itrip.id

Di wilayah Tabanan, ada juga pura yang menjadi tempat untuk wisata sejarah di Bali, yaitu Puri Anom Tabanan. Tidak kalah menarik dari pura lainnya, Puri Anom Tabanan memiliki nilai kebudayaan dan sejarah yang tinggi. Terdapat Suci Ageng dan iga bangunan suci yang menjadi tempat khusus untuk bersembahyang kepada Putri Anom. Lalu ada juga Seren Agung untuk melakukan Upacara Manusia. Terakhir, ada Pakraman untuk tempat tinggal keluarga kerajaan. Keunikan dari Puri Anom Tabanan adala gaya arsitekturnya yang memakai gaya Jawa.

Ada banyak simbol di Puri Anom Tabanan yang sarat akan makna. Kamu yang menyukai sejarah serta ingin tahu makna dari simbol-simbol, pasti akan sangat menikmati perjalanan wisata ke Puri Anom Tabanan ini.

Alamat: Jl. Gunung Agung No.5, Dajan Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali
Jam Buka: 09.00-17.00 WITA
Tiket Masuk: Gratis

Kapal Karam USAT Liberty

Kapal Karam USAT Liberty, photo by validnews.id

Terakhir, bagi kamu yang senang menyelam, sebaiknya coba berwisata sejarah ke Kapal Karam USAT Liberty yang ada di Desa Tulamben, Karangasem. Tidak jauh dari pantainya, terdapat bangkai kapal USAT Liberty yang sudah dipenuhi terumbu karang.

Menyelam ke area bangkai kapal memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penyelam. Namun, faktor usia dan alam membuat keadaan bangkai kapal USAT Liberty ini cukup mengkhawatirkan. Setengah badan kapal sudah tertimbun pasir di kedalaman 35 meter. Sehingga setengah badan kapal sudah mengalami pengeroposan.

Jika kamu ingin menyelam di sini, tidak perlu khawatir karena ada banyak pemandu selam di sekitar pantai. Perlu diketahui, bahwa USAT Liberty merupakan kapal perang kargo milik tentara AS yang tenggelam pada tahun 1942 lalu. Saat itu, kapal dengan panjang 120 meter ini beroperasi untuk memenuhi kebutuhan militer Amerika Serikat ketika Perang Dunia ke-II. Bagaimana? Tertarik berwisata sejarah di bawah laut?

Alamat: Tulamben, Kec. Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali
Jam Buka: 24 jam
Tiket: Mulai dari Rp1.000.000/diving

Demikian 15 rekomendasi tempat bersejarah di Bali yang bisa kamu coba kunjungi. Mempelajari sejarah akan sangat menyenangkan jika dilakukan sambil berwisata. Apalagi jika kamu liburan di Bali. Jangan sampai melewatkan tempat-tempat wisata sejarahnya, ya!