15 Oleh-Oleh Khas Tangerang Paling Populer, Apa Saja?

15 Oleh-Oleh Khas Tangerang Paling Populer, Apa Saja?
Oleh-Oleh Khast Tangerang, photo by Pexels

Selain memiliki beragam tempat wisata menarik untuk mengisi waktu libur, Tangerang juga dikenal sebagai kota penghasil kuliner dan oleh-oleh khas yang menggugah selera. Ada begitu banyak camilan tradisional legendaris yang masih mencerminkan kekayaan budaya, dan ada juga ragam snack kekinian yang bisa dijadikan pemberian untuk dibawa pulang. Nah, di bawah ini, Cove akan mengajak kamu untuk menjelajahi berbagai pilihan oleh-oleh khas Tangerang yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota ini. Yuk, gulir ke bawah untuk lihat rekomendasinya.

15 Oleh-Oleh Khas Tangerang

1. Kecap Benteng SH

Kecap Benteng SH, photo by Kecap SH

Jika ditanya tentang apa saja oleh-oleh khas Tangerang, hampir sebagian besar warga asli kota Tangerang pasti sepakat untuk menjawab Kecap Benteng SH. Pasalnya, merek legendaris yang satu ini dianggap ikonis lantaran sudah terbukti berkualitas dan terbuat dari bahan-bahan premium, juga sangat mudah ditemukan jika kamu mengunjungi Benteng Heritage di kawasan Pasar Lama.

Kecap Benteng SH pertama kali diproduksi sejak tahun 1970-an dan didirikan oleh seorang warga keturunan Tionghoa yang bernama Lo Tjit Siong, bahkan saat ini sudah dikelola oleh generasi keempat dari keluarga Lo, yaitu Latief Sukaryadi. Rasanya yang manis, gurih, dan harum mewangi tanpa bahan pengawet membuat Kecap Benteng SH cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Satu kardus Kecap Benteng SH yang berisi 12 botol dihargai Rp50 ribuan.

2. Dodol Ny. Lauw

Dodol Ny. Lauw, photo by Instagram @/dodol_ny.lauw55

Oleh-oleh khas Tangerang yang kedua adalah camilan tradisional berupa dodol yang dikenal legit dan sudah berdiri sejak tahun 1962, yaitu Dodol Nyonya Lauw 55. Merek ini diproduksi sendiri di sebuah pabrik yang masih menggunakan metode tradisional dalam proses pengolahannya hingga sekarang, mulai dari tahap penumbukan tepung, pembuatan adonan, hingga pembungkusan dodol.

Meski demikian, rasa yang disuguhkan tetap konsisten dengan mempertahankan resep asli serta tidak menggunakan bahan pengawet. Toko Dodol Nyonya Lauw 55 yang berlokasi di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang ini menawarkan ragam variasi rasa yang dapat disesuaikan dengan selera. Sebut saja rasa original, durian, wijen, kenari, lapis, sampai cempedak. Harganya dibanderol mulai dari Rp75 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram.

3. Kacang Cisoka

Kacang Cisoka, photo by komparatif

Ternyata, daerah Kabupaten Tangerang juga punya camilan legendaris yang telah populer sejak era 80-an, lho, dan sampai sekarang kerap dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan, yaitu Kacang Sangrai Cisoka. Dibuat tanpa menggunakan bumbu tambahan, kacang tanah sangrai ini memiliki tekstur yang sangat renyah, gurih, serta mengandung manis alami begitu masuk di lidah.

Perpaduan rasa tersebut didapat berkat penggunaan kacangnya yang segar dan baru saja dipanen. Sesuai namanya, produsen Kacang Cisoka kebanyakan berpusat di kampung Cilukun, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, tapi kamu juga bisa menemukannya di toko oleh-oleh khas Tangerang MM Snacks.

4. Sate Bandeng Sabajo

Sate Bandeng Sabajo, photo by Instagram @/satebandeng_sabajo

Mau membeli oleh-oleh khas Tangerang yang berbeda dari biasanya? Kamu bisa membawa pulang Sate Bandeng Sabajo untuk diberikan kepada orang-orang tercinta. Sabajo memiliki keunggulan tersendiri lantaran diolah dari ikan bandeng yang masih segar dan kemudian diracik dengan rempah-rempah pilihan, sehingga mampu menghasilkan sate bandeng berkualitas premium.

Sate Bandeng Sabajo dapat ditemukan di sejumlah gerai fisik, seperti Pusat Oleh-Oleh IKM Cibadak, Kitamart Citra Raya Cikupa Rest Area Karang Tengah, ataupun Dapur Sabajo Pagedangan Udik Kronjo. Satu kotak Sate Bandeng Sabajo dibanderol mulai dari Rp25 ribu - Rp35 ribu.

5. Kue Gipang

Kue Gipang, photo by PD. Rizka

Kue Gipang merupakan salah satu camilan tradisional khas Banten yang populer di berbagai kota. Terbuat dari bahan-bahan sederhana, seperti beras ketan, kacang tanah, gula, dan asem, membuat kue ini memiliki cita rasa manis yang khas, renyah, dan sedikit lengket. Bentuknya menyerupai kotak persegi panjang yang telah dibentuk sedemikian rupa.

Selain dikenal dengan varian klasik, saat ini Kue Gipang juga telah tersedia ke dalam berbagai rasa, seperti cokelat, stroberi, keju, hingga pedas untuk memuaskan setiap lidah bagi kamu para penikmat snack. Dengan harga mulai dari Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kantong, Kue Gipang menjadi camilan tradisional sekaligus buah tangan murah meriah yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.

6. Ketan Bintul

Ketan Bintul, photo by Sassi Photoworks

Kalau kamu bermain-main ke wilayah Tangerang saat bulan suci Ramadan, kamu akan menemukan banyak sekali penjual Ketan Bintul yang biasanya menjajakan dagangannya menjelang momentum berbuka puasa. Yup, salah satu ciri khas yang unik dari Ketan Bintul adalah kehadirannya yang hanya tersedia pada saat bulan puasa saja. Rasa ketannya yang manis, gurih, dengan ditaburi gula dan kayu manis menciptakan kombinasi rasa yang lezat dan sulit ditemukan di hidangan lainnya.

Ketan Bintul juga mencerminkan kekayaan tradisi dan budaya masyarakat Banten lantaran diyakini telah ada sejak masa kekuasaan Kesultanan Banten pada abad ke-16, sehingga menjadikannya sebagai sajian yang tak hanya dinikmati oleh penduduk lokal saja, tetapi juga pengunjung dari luar daerah. Satu porsi Ketan Bintul dihargai sekitar Rp18 ribu - Rp 20 ribuan saja.

7. Mama Bolu

Mama Bolu, photo by Instagram @/mamabolu

Sebagai pelopor bolu tape Benteng, Mama Bolu begitu khas dengan tekstur kuenya yang lembut dan kaya akan cita rasa tradisional. Disebut sebagai bolu tape Benteng karena tape yang digunakan dalam pembuatan bolu ini berasal dari daerah Benteng, Kota Tangerang. Mama Bolu sudah berjaya sejak tahun 2013 dan hingga saat ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Tangerang yang banyak dicari.

Variasi rasa yang ditawarkan pun cukup beragam, mulai dari original, cokelat keju, vanilla, strawberry, kismis, blueberry, dan masih banyak lagi. Berbicara soal harga, satu loyang Mama Bolu djual dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu antara Rp40 ribu - Rp45 ribuan per box, yang tentunya disajikan dengan kualitas premium. Kamu bisa langsung mengunjungi gerai fisiknya yang beralamat di Jalan Merdeka, No. 119, Karawaci, Kota Tangerang.

8. Dodol Cilenggang

Dodol Cilenggang, photo by Instagram @/dodolspesial_titimugijaya

Dodol Cilenggang merupakan sejenis dodol tradisional yang berasal dari daerah Cilenggang, Tangerang Selatan. Dodol yang membawa esensi suku Betawi ini dikenal karena cita rasanya yang manis dan punya tekstur kenyal. Harganya pun relatif terjangkau, yaitu mulai dari Rp10 ribu per kotak atau Rp13 ribuan saja per gulungan.

Berbeda dari dodol pada umumnya yang akan mengeras bila sudah melewati dua atau tiga hari, maka lain halnya dengan dodol yang satu ini. Dodol Cilenggang mampu bertahan selama dua minggu atau maksimal satu bulan. Cocok untuk dibawa dalam perjalanan jarak jauh jika kamu ingin membawanya sebagai oleh-oleh ke kampung halaman.

9. Sirup Rosella

Sirup Rosella, photo by aiwaitsuwamo

Oleh-oleh khas Tangerang selanjutnya yang perlu menjadi perhatian adalah Sirup Rosella. Jenis warnanya yang merah merekah membuat sirup ini terlihat segar apabila dikonsumsi pada saat cuaca panas, tinggal tambahkan saja es batu ke dalam gelas untuk membuatnya semakin nikmat.

Eksistensi Sirup Rosella semakin unggul lantaran tidak mengandung pewarna, pemanis, ataupun pengawet buatan. Tak hanya itu, sirup ini juga dipercaya mampu mengatasi sejumlah masalah kesehatan, seperti membantu mencegah peradangan saluran ginjal, mengurangi kekentalan darah, serta berperan sebagai detox bagi tubuh.

10. Dodol Tenjo

Dodol Tenjo, photo by Instagram@/dodolbogarasatenjo

Dodol Tenjo menjadi salah satu jajanan khas Kabupaten Tangerang yang bahkan bisa dengan mudah ditemukan di pinggir jalan, khususnya apabila kamu mampir ke sepanjang Jalan Raya Ki Maslaeng, Tigaraksa ataupun Gerai Tangerang Gemilang yang ada di daerah Cikupa.

Selain memiliki ciri khas dari rasanya yang manis dan berwarna hitam, ternyata Dodol Tenjo juga mengandung bahan tambahan, seperti kacang hijau, kacang tanah, dan wijen untuk menghasilkan tekstur legit yang khas. Umumnya, Dodol Tenjo menyediakan sekitar tiga variasi rasa, yaitu Tenjo original, wijen, dan lapis. Harga dodol ini berkisar antara Rp5 ribuan per buah atau Rp50 ribu per kilogramnya.

11. Ceplis

Ceplis, photo by iStyle.id

Bila dilihat sekilas, Ceplis memang memiliki bentuk yang cukup mirip dengan emping, juga sama-sama terbuat dari bahan dasar biji melinjo. Bedanya dengan emping terletak pada hasil tumbukannya. Bila emping ditumbuk dengan sangat tipis, maka Ceplis akan disisakan dengan bentuk yang sedikit lebih tebal. Dibuat dari melinjo berkualitas tinggi, Ceplis memberikan sensasi rasa gurih yang menonjol di lidah. Cocok untuk dikonsumsi bersama nasi dan lauk ataupun sebagai camilan saat bersantai.

12. Sagon Bakar

Sagon Bakar, photo by cookpad

Sebenarnya, kue kering Sagon memang bukan berasal dari wilayah Tangerang, namun olahan Sagon Bakar cukup eksis di wilayah Tangerang Selatan untuk dijadikan oleh-oleh. Sagon adalah makanan ringan yang dibuat dari campuran tepung sagu, parutan kelapa, margarin, telur, gula, dan keju.

Bahan-bahan tersebut dicampur hingga merata, kemudian dipanggang ke dalam oven hingga membentuk kue kering yang renyah dengan kombinasi rasa keju dan kelapa yang unik. Sagon Bakar Tangsel memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan sagon lainnya dalam hal penggunaan kelapa parut. Kelapa muda yang digunakan di sini tidak disangrai sehingga warna Sagon Bakar Tangsel tetap putih bersih.

13. SH Kopi Hitam

SH Kopi Hitam, photo by SH Kopi Hitam

Ternyata, merek SH tidak hanya populer dengan Kecap Benteng-nya saja, lho, tetapi mereka juga memproduksi bubuk kopi hitam yang juga cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh khas Tangerang. SH Kopi Hitam terbuat dari 100% biji kopi robusta yang disangrai dengan sempurna, sehingga menciptakan cita rasa dan aroma kopi khas Indonesia yang kuat. Satu bungkus SH Bubuk Kopi Hitam berukuran 250 gram dibanderol dengan harga Rp25 ribuan saja.

14. Kue Jojorong

Kue Jojorong, photo by tribunnews

Kue Jojorong adalah jajanan tradisional khas Tangerang yang memiliki cita rasa manis dan kaya akan tekstur lembut. Bahan utama untuk pembuatan adonan kue ini meliputi tepung kanji, tepung beras, dan gula merah. Proses pembuatan kue dimulai dengan mencampurkan ketiga bahan tersebut, lalu menuangkannya ke dalam cetakan kecil.

Setelah itu, adonan ditaburi gula merah di atasnya dan dibungkus menggunakan daun pisang. Pada tahap akhir, Kue Jojorong akan dikukus selama beberapa menit hingga matang. Nah, harga satu bungkus Kue Jojorong pun dijual dengan harga yang cukup ekonomis, yaitu berkisar antara Rp5 ribu - Rp20 ribuan.

15. Kue Apem

Kue Apem, photo by Instagram @/dapoersikoko

Rekomendasi oleh-oleh khas Tangerang yang terakhir adalah kue apem. Mungkin kamu sudah sering menemukan beragam kue apem dari berbagai daerah di Indonesia, namun kue apem khas Tangerang Selatan adalah bahan bakunya yang menggunakan campuran tepung beras dan tempe singkong, lalu disajikan bersama campuran gula merah dan sirup untuk mengeluarkan rasa manisnya. Cocok untuk menjadi teman minum teh atau kopi, juga bisa dijadikan sebagai buah tangan untuk keluarga dan kerabat.

Demikian kelima belas oleh-oleh khas Tangerang yang bisa menjadi pelengkap sempurna saat kamu mengunjungi kota ini.