20 Tempat Bersejarah di Jakarta yang Harus Dijelajahi!
Tempat bersejarah di Jakarta memiliki daya tarik tersendiri dan perlahan telah menjadi destinasi wisata populer di ibukota. Hal ini mengingat beberapa tempat kini telah diubah menjadi museum untuk berbagai koleksi di mana kamu bisa menikmati keindahan bangunan lama sekaligus belajar sejarah.
Bagi kamu yang berencana untuk berlibur atau menghabiskan akhir pekan bersama teman atau keluarga, tak ada salahnya untuk mencoba berkunjung ke sederet tempat bersejarah di Jakarta ini. Yuk, baca sampai habis!
Tempat Bersejarah di Jakarta
1. Monumen Nasional
Monumen Nasional atau yang lebih dikenal sebagai Monas adalah salah satu tempat bersejarah Jakarta yang wajib untuk dikunjungi. Bangunan ini telah menjadi ikon utama sekaligus destinasi wisata Jakarta.
Sejarah berdirinya Monas berawal dari ide Presiden Soekarno pada tahun 1960 yang ingin membuat monumen ikonik di pusat ibukota. Beliau kemudian bertemu dengan Frederich Silaban yang kemudian terpilih menjadi perancang monumen bersejarah ini.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Monas, kamu tidak perlu membayar biaya apapun jika hanya berkeliling di pelataran saja. Namun, jika kamu ingin naik ke puncak dan masuk ke museum, kamu harus membayar sebesar Rp20.000.
Jam Buka: Hari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis untuk wilayah pelataran, Rp15.000 untuk menaiki puncak, dan Rp5.000 untuk masuk ke museum.
2. Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional Indonesia merupakan tempat bersejarah di Jakarta yang cocok didatangi oleh siapapun yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang seni rupa. Di sini kamu bisa melihat dan menikmati 1785 koleksi karya-karya seniman legendaris. Mulai dari Raden Saleh, Affandi, hingga Basoeki Abdullah.
Sejarah Galeri Nasional Indonesia atau yang dikenal juga sebagai Galnas berawal dari perintisan Wisma Seni Nasional pada tahun 1960-an. Kemudian muncul ide pendirian Galeri Nasional Indonesia yang dikemukakan oleh Prof. Edi Sedyawati yang saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan. Akhirnya, pada tanggal 8 Mei 1999 Galeri Nasional Indonesia berhasil dibangun dan diresmikan.
Saat berkunjung ke Galeri Nasional Indonesia, kamu akan melihat bangunan-bangunan peninggalan masa kolonial tahun 1800-an. Salah satunya adalah bangunan Indische Woonhuis yang dibangun oleh G.C. van Rijk yang kini menjadi ruang pameran utama. Tentunya bangunan-bangunan ini sudah menjadi cagar budaya yang dilindungi.
Jam Buka: 10.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis.
3. Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia menjadi rumah untuk lebih dari 160.000 koleksi benda bersejarah dari seluruh Indonesia. Tempat bersejarah di Jakarta yang satu ini sangat cocok bagi kamu yang ingin berwisata sekaligus belajar sejarah bangsa Indonesia.
Keberadaan Museum Nasional berawal dari perkumpulan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang dibentuk oleh para akademisi Hindia-Belanda pada tahun 1778. Perkumpulan ini menghimpun berbagai koleksi buku dan benda-benda hasil kebudayaan masa lampau dengan tujuan untuk mencapai kemajuan ilmu pengetahuan. Di sinilah dasar pendirian Museum Nasional Indonesia.
Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena terdapat patung gajah ikonik berbahan perunggu yang ada di depan museum. Patung gajah ini merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871.
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp15.000 (Dewasa) Rp7.500 (Anak-anak)
4. Museum Taman Prasasti
Tempat bersejarah di Jakarta selanjutnya adalah Museum Taman Prasasti. Museum ini sebenarnya adalah sebuah pemakaman kelas sosial atas yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1795. Salah satu tokoh penting yang dimakamkan di area ini adalah Olivia Mariamne Raffles, istri pertama gubernur jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles.
Pada tahun 1977, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan tempat ini menjadi Museum Taman Prasasti seperti yang kita kenal hingga saat ini. Kemudian terjadi perombakan, awalnya luas pemakaman mencapai 5,9 hektar kemudian dikurangi menjadi 1,3 hektar saja. Sementara nisan yang dipertahankan hanya sekitar 1.372 dari 4.200 nisan.
Sebagai salah satu cagar budaya, Museum Taman Prasasti memiliki nilai sejarah yang tinggi. Kebanyakan koleksi-koleksinya berasal dari masa kolonial Belanda. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mengunjunginya?
Jam Buka: 09.00-15.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000 (Dewasa), Rp3.000 (Pelajar/Mahasiswa), Rp2.000 (Anak-anak).
5. Gereja Katedral Jakarta
Gereja Katedral Jakarta memiliki nama resmi Gereja Santa maria Diangkat ke Surga adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Jakarta Pusat. Gereja ini diresmikan pada tahun 1901 dan masih aktif digunakan sebagai tempat peribadatan hingga sekarang.
Memiliki gaya arsitektur neo gothic yang mirip dengan Gereja Sint-Petrus-enPauluskerkr di Belgia, gereja ini menjadi salah satu tempat bersejarah di Jakarta yang wajib untuk dikunjungi.
Selain itu, Gereja Katedral juga memiliki museum yang diresmikan pada tanggal 28 April 1991. Museum Katedral ini berisi berbagai peninggalan bersejarah di antaranya teks doa berbingkai yang berasal dari masa Pra Vatikan, mitra dan tongkat gembala Paus Paulus VI, Piala dan Kasula Paus Yohanes Paulus II, dan sebagainya.
Jam Buka: 08.00-20.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis
6. Masjid Al Alam
Masjid Al Alam merupakan masjid tertua yang dibangun di wilayah Jakarta. Masjid ini dibangun pada tahun 1527 oleh pasukan Fatahillah sebelum menyerang pasukan Portugis di Sunda Kelapa. Tentunya masjid ini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jakarta kala itu.
Dari segi arsitektur, Masjid Al Alam mengadopsi empat kebudayaan. Mulai dari kubahnya mengadopsi unsur kebudayaan Jawa, sementara untuk rundungan atau sisi atapnya mengambil kebudayaan Tionghoa, tembok dan tiangnya mengambil kebudayaan Eropa, serta jendela dan pintu bergaya Betawi. Sangat unik, bukan?
Jam Buka: 24 jam
Harga Tiket Masuk: Gratis
7. Museum Sejarah Jakarta
Museum Sejarah Jakarta adalah museum yang terletak di kawasan Kota Tua. Museum ini juga dikenal sebagai Museum Fatahillah karena letaknya di Jalan Taman Fatahillah. Tentunya tempat ini sangat cocok untuk kamu yang ingin belajar tentang sejarah Kota Jakarta.
Bangunan Museum Sejarah Jakarta dahulu merupakan Balai Kota Batavia atau dalam Bahasa Belanda disebut Stadhuis van Batavia. Bangunan ini didirikan pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn dengan gaya arsitektur menyerupai Istana Dam di Amsterdam.
Di museum ini kamu bisa melihat berbagai koleksi seperti peninggalan masa Tarumanegara, Pajajaran, mebel antik dari Eropa dan Tiongkok, gerabah, keramik, dan lain-lain.
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 08.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000
8. Gedung Kesenian Jakarta
Gedung Kesenian Jakarta adalah tempat bersejarah di Jakarta yang berasal dari masa kolonial Belanda. Bangunan tua ini memiliki gaya neo-renaisans yang didirikan pada tahun 1821 sebagai Theater Schouwburg Weltevreden atau gedung pertunjukkan.
Saat masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Gedung Kesenian Jakarta juga memiliki peran yang cukup krusial. Tepatnya gedung ini menjadi tempat Kongres Pemoeda pertama pada tahun 1926. Kemudian pada tanggal 29 Agustus 1945 di gedung ini, Presiden Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Jam Buka: 24 jam
Harga Tiket Masuk: Gratis
9. Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia adalah salah satu museum yang wajib kamu kunjungi saat melancong ke Kawasan Kota Tua Jakarta. Memiliki bangunan yang berasal dari masa Kolonial Belanda, museum ini juga sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, loh.
Gedung Museum Bank Indonesia dulunya merupakan gedung De Javasche Bank yang didirikan pada tahun 1828. Bangunan ini memiliki gaya arsitektur neo-klasik yang dipadukan dengana pengaruh lokal karya Ed Cuypers.
Di Museum Bank Indonesia, kamu bisa melihat aneka koleksi mata uang di Nusantara dari masa ke masa. Mulai dari uang masa kerajaan Hindu-Buddha, uang dari masa kerajaan Islam, uang dari masa Kolonial, hingga masa Kemerdekaan Indonesia.
Jam Buka: Selasa-Minggu 08.00-15.30 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000
10. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik adalah salah satu museum yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta. Bangunan museum ini pertama kali didirikan pada tahun 1870oleh arsitek Jhe.W.H.F.H can Raders pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Miyer. Awalnya bangunan ini merupakan Kantor Pengadilan atau dalam Bahasa Belanda disebut Raad van Justitie.
Di dalam Museum Seni Rupa dan Keramik ini kamu bisa melihat berbagai pameran seni rupa tradisional dan keramik dari seluruh Indonesia. Selain itu, baru-baru ini juga banyak didatangkan karya seni rupa yang berasal dari luar negeri untuk memperkaya koleksi museum.
Jam Buka: 09.00-15.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000
11. Museum Wayang
Museum Wayang merupakan museum yang juga terletak di Kawasan Kota Tua Jakarta. Awalnya, bangunan museum ini merupakan bangunan gereja bernama De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda yang dibangun pada tahun 1640. Kemudian pada tahun 1732, bangunan ini direnovasi dan namanya berubah menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk.
Seperti namanya, di Museum Wayang kamu bisa melihat berbagai koleksi wayang, seperti wayang kulit dan wayang golek. Tak hanya itu, di sini juga dipamerkan beberapa koleksi boneka dari negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, Suriname, Cina, Vietnam, Prancis, India, dan Kamboja
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00
Harga Tiket Masuk: Rp5.000
12. Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda merupakan museum yang digagas oleh para pelaku Kongres Pemuda Kedua yang ingin nilai-nilai persatuan yang dirintis generasi 28 dapat diwariskan pada generasi sekarang. Oleh karena itu, museum ini menjadi salah satu tempat bersejarah di Jakarta yang wajib kamu kunjungi.
Di Museum Sumpah Pemuda ini kamu bisa melihat beragam koleksi peninggalan para Pelaku Kongres Pemuda dan berbagai koleksi yang terkait dengan Kemerdekaan Indonesia. Selain itu, terdapat pula diorama-diorama yang menggambarkan bagaimana suasana Kongres Pemuda kala itu.
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000 (Dewasa) dan Rp2.000 (Anak-anak)
13. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Apakah kamu masih ingat peristiwa Perumusan Naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda? Nah, rumah tersebut saat ini telah menjadi museum dan tempat bersejarah di Jakarta yang wajib kamu kunjungi.
Bangunan Museum Perumusan Naskah Proklamasi awalnya dirancang sebagai bangunan “kota taman” pertama di Indonesia pada tahun 1910. Kemudian ketika Jepang masuk ke Indonesia, gedung ini dijadikan sebagai tempat tinggal Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Saat mengunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kamu bisa melihat empat ruangan yang masing-masing memiliki cerita terkait proses perumusan Naskah Proklamasi. Ruangan pertama merupakan ruang tamu dan kantor Laksamana Maeda, ruang kedua menjadi tempat rapat Soekarno-Hatta dengan para pemuda, ruang ketiga menjadi tempat di mana Soekarno-Hatta menandatangani Naskah Proklamasi, dan ruang keempat merupakan ruang di mana Sayuti Melik mengetik Naskah Proklamasi.
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp2.000
14. Museum Mandiri
Museum Mandiri merupakan tempat bersejarah di Jakarta yang memiliki jejak rekam perbankan nasional Indonesia. Awalnya bangunan ini merupakan Gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) yang didirikan pada tahun 1929 sebagai gedung milik perusahaan dagang Balanda yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.
Di Museum Mandiri, kamu bisa mengenal cerita sejarah dunia perbankan, melihat berbagai alat percetakan uang, hingga bagaimana praktik perbankan dilakukan dari masa sebelum kemerdekaan hingga saat ini.
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000 (Dewasa) dan Rp2.000 (Anak-anak)
15. Museum Bahari Jakarta
Tempat bersejarah di Jakarta yang terakhir adalah Museum Bahari Jakarta. Bangunan museum ini pertama kali didirikan pada 1718 sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah seperti kopi dan teh oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk dipasarkan ke luar negeri.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, bangunan ini kemudian berubah fungsi untuk menyimpan koleksi benda-benda peninggalan era kolonial dan diberi nama Museum Bahari Jakarta. Di museum ini kamu juga bisa melihat alat-alat navigasi dari berbagai zaman hingga replika perahu dan kapal tradisional dari berbagai suku di Indonesia.
Hingga saat ini, koleksi benda bersejarah di Museum Bahari Jakarta mencapai 1.835 koleksi. Beberapa koleksi yang terkenal di antaranya adalah Perahu Kora-kora Sang Gagah dari Timur, Perahu Lancang Kuning, KRI Dewaruci, koleksi kartografi, hingga maket Pulau Onrust.
Jam Buka: Selasa-Minggu pukul 08.00-15.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000 (Dewasa) dan Rp2.000 (Anak-anak)
16. Gereja Sion
Mungkin kamu berpikir Gereja Katedral adalah gereja tertua di Jakarta. Namun sebenarnya, ada gereja yang jauh lebih tua dari Gereja Katedral Jakarta, yaitu Gereja Sion yang sudah berdiri sejak era Batavia dan masih aktif digunakan hingga sekarang.
Gereja ini dibangun pada tahun 1692 oleh para pembesar VOC dengan nama De Nieuwe Portugese Buitenkerk untuk menggantikan Portugese Buitenkerk yang terbakar habis di dalam tembok Kota Batavia.
Awalnya, Gereja Sion diperuntukkan bagi orang-orang tawanan Portugis Mardijkers. Selanjutnya pada masa pendudukan Jepang, gereja ini sempat ditutup dan kemudian dibuka kembali pada tahun 1946 oleh Charles Poire.
Meskipun bentuk gereja ini tergolong sederhana, saat pasti tetap akan terkesima saat memasukinya. Pasalnya Gereja Sion memiliki ornamen ruangan yang indah yang dilengkapi dengan pilar-pilar semu dan tympanum di setiap pintu akses gereja.
Jam Buka: 06.00-20.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis
17. Lapangan Banteng
Lapangan Banteng yang selalu dipadati masyarakat di sekitar Jakarta Pusat ini juga termasuk tempat bersejarah di Jakarta, loh. Lapangan ini dulunya merupakan sebuah alun-alun yang digunakan oleh para elit Batavia untuk berkumpul, mendengarkan musik, atau sekadar bersantai saja.
Jauh sebelum upacara kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No 56, sebenarnya pembacaan teks proklamasi dan upacara pengibaran bendera Indonesia direncanakan untuk dilakukan di Lapangan Benteng ini.
Namun, Belanda sudah mengetahuinya dan mengepung Lapangan Banteng sejak dini hari untuk menggagalkan pembacaan teks proklamasi yang sudah disusun oleh para pemimpin bangsa ini.
Jam Buka: 06.00-20.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis
18. Stasiun Jakarta Kota
Saat berjalan-jalan di Kawasan Kota Tua, kamu wajib banget untuk mampir ke Stasiun Jakarta Kota. Stasiun ini menjadi salah satu stasiun tertua di Jakarta yang masih aktif beroperasi sampai sekarang, loh. Selain itu, Stasiun Jakarta Kota juga sudah menjadi cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta NO.475 tahun 1993.
Stasiun Jakarta Kota dirancang oleh seorang arsitek bernama Frans Johan Louwrens Ghijsels dengan memadukan struktur teknik modern barat ala art deco dengan bentuk tradisional khas Indonesia.
Dahulu, Stasiun Jakarta Kota berfungsi menjadi penguhung kota-kota di Batavia dengan kota-kota lain seperti Bekassie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.
Jam Buka: 24 Jam
Harga Tiket Masuk: Gratis
19. Tugu Proklamasi
Tempat bersejarah di Jakarta selanjutnya adalah Tugu Proklamasi yang menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Monumen ini berada di atas tanah lapang Kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi yang dulu disebut sebagai Jalan Pegangsaan Timur.
Di Tugu Proklamasi, kamu bisa menemui dua patung Soekarno dan Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan. Patung ini memang dibuat sedemikian rupa agar menyerupai momen ketika kedua proklamator tengah mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.
Jam Buka: 06.00-21.00
Harga Tiket Masuk: Gratis
20. Istana Merdeka
Istana Merdeka merupakan istana kepresidenan yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Sejak jaman penjajahan, istana ini menjadi kediaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan kini menjadi kediaman Presiden Republik Indonesia.
Istana Merdeka mulai dibangun pada tahun 1873 melalui rancangan seorang arsitek bernama Drossares. Tepat enam tahun setelahnya atau ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge, pembangunan baru selesai.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka menjadi tempat penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Merdeka oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Hingga kini, Istana Merdeka masih menjadi kediaman Presiden Republik Indonesia dan menjadi tempat diselenggarakannya upacara-upacara peringatan hari penting.
Jam Buka: 24 Jam
Harga Tiket Masuk: Gratis
Itu dia sederet tempat bersejarah di Jakarta yang wajib kamu kunjungi. Selain memiliki bangunan dengan sejarah yang panjang, tempat-tempat ini disulap menjadi museum di mana kamu bisa melihat aneka koleksi tentang sejarah Indonesia, loh. Kira-kira tempat mana yang akan kamu kunjungi pertama kali?
Nah, bagi kamu yang akan berkunjung dan menjelajahi tempat-tempat bersejarah di atas dan bingung bermalam di mana, kamu bisa mencoba menginap di kost di Jakarta yang dikelola oleh Cove. Tentunya dengan harga terjangkau, fasilitas lengkap, dan pastinya nyaman.