10 Cara Menerima Diri Sendiri Agar Lebih Bahagia
Self-acceptance berarti kamu mencintai diri sendiri, inside and out. Jika kamu sudah mampu menerima diri sendiri, kamu akan lebih bahagia karena kondisi mental dan emosional terjaga. Kamu bisa mulai menerima diri sendiri dengan berbagai cara.
Masalahnya, merasa nyaman dengan diri sendiri nggak selalu mudah. Tapi, dengan beberapa practice, kamu bisa, lho, mempelajari seni penerimaan diri dan menjadi pribadi yang lebih happy. Yuk, intip beberapa cara menerima diri sendiri yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari berikut ini!
10 Cara Menerima Diri Sendiri
1. Maafkan Diri Sendiri
Semua orang pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain, baik disengaja maupun nggak disengaja. Jika kamu pernah menyakiti orang lain di masa lalu atau melakukan kesalahan yang kamu sesalkan, memaafkan diri sendiri bisa terasa sulit.
Tapi, memaafkan diri sendiri nggak berarti kamu lupa dengan kesalahan yang pernah kamu buat. Sebaliknya, itu berarti kamu menerima apa yang telah kamu lakukan, bertanggung jawab, dan memberi diri kesempatan untuk move on.
Kamu bisa berlatih memaafkan diri sendiri dengan bertanggung jawab, melakukan introspeksi , dan mengambil langkah perbaikan. Memaafkan diri sendiri juga bisa meningkatkan well-being, produktivitas, mental, dan emosional yang lebih baik, sikap yang lebih positif, dan hubungan yang lebih sehat.
2. Rangkul Sisi Unik Diri
Setiap individu berbeda satu sama lain dan memiliki value dalam masyarakat karena nggak sama. Dengan perbedaan, seseorang bisa memberikan kontribusi yang membantu orang lain. Itu sebabnya kamu perlu merangkul apa yang membuatmu unik karena itu yang membuat kamu special.
Saat kamu merangkul sisi unik di dalam dirimu, kamu akan memiliki kepercayaan diri untuk mengekspresikannya. Contoh, daripada terobsesi dengan kulit putih hingga membuatmu down, coba mulai rangkul kulitmu yang sawo matang secara natural. Apa pun yang membuatmu merasa berbeda dengan orang lain bisa kamu jadikan sisi unik yang membanggakan jika kamu bisa menerimanya.
3. Hargai Skill
Saat kamu nggak percaya diri dengan skill yang kamu miliki, kamu akan mulai meremehkan diri sendiri. Perasaan ini akan membuatmu takut mengemukakan pendapat dan merasa tidak layak mendapatkan pujian dari orang lain. Dalam jangka panjang, mindset ini akan menuntunmu menuju kegagalan yang akan semakin membuatmu merasa terintimidasi.
Nah, mulai sekarang, cobalah menghargai setiap skill yang kamu miliki. Kalau kamu punya jurnal, kamu bisa menuliskan daftar skill apa pun yang kamu punya, nggak peduli seberapa kecil atau besar. Kamu mungkin pintar masak, teman yang selalu mendengarkan, pekerja keras, dan sebagainya. Setiap kali kamu ragu terhadap diri sendiri, periksa daftar ini sebagai afirmasi.
4. Bangun Inner Circle yang Suportif
Inner circle adalah orang-orang yang paling kamu percayai dan berarti lebih dari sekadar teman hangout. Penting untuk membangun inner circle yang suportif karena dikelilingi oleh orang-orang yang menerima kamu apa adanya bisa membuatmu merasa diterima dan lebih bahagia.
Memiliki inner circle yang positif juga berarti kamu memiliki orang-orang yang bisa kamu andalkan setiap waktu untuk berbagi pemikiran, kekhawatiran, dan bahkan cerita lucu. Ini akan mencegah isolasi, rasa kesepian, dan mengurangi stres.
5. Berpikir Positif
Ingatlah untuk berbicara dengan baik kepada diri sendiri dan ubah pikiran negatif yang mengkritik diri sendiri menjadi pikiran positif. Jangan terlalu keras pada diri sendiri atau membandingkan diri dengan orang lain.
Dengan berpikiran positif, kamu akan lebih mudah bahagia karena kebahagiaan nggak tergantung pada penyebab eksternal seperti kekayaan dan sebagainya. Kalau kamu punya pikiran yang positif, akan lebih mudah juga bagimu untuk menerima diri sendiri karena kamu tahu you’re all that you need.
6. Rayakan Pencapaian
Membuat daftar semua hal yang telah kamu capai sejauh ini dan up-date daftar tersebut setiap kali kamu mencapai sesuatu juga akan membuatmu bisa lebih menerima diri sendiri. Meluangkan waktu mengenali pencapaian memberimu kesempatan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mencapai lebih banyak.
Merayakan pencapaian nggak berarti harus pesta mewah atau membeli barang mahal, kok. Selain lewat jurnal, kamu juga bisa meluangkan waktu seharian untuk memanjakan diri sendiri atau pergi makan malam bersama orang tersayang.
7. Lepaskan Hal-hal yang Nggak Bisa Dibah
Jika kamu bisa melepaskan hal-hal yang nggak bisa kamu ubah, kamu akan merasa sangat lega. Abaikan apa yang nggak bisa kamu ubah karena itu hanya akan bikin kamu stres sendiri memikirkannya. Setelah kamu menguasai sikap santai tentang situasi yang nggak bisa diubah, kamu akan merasa lebih baik dan semakin mudah untuk melepaskannya.
Melepaskan hal-hal yang nggak bisa kamu ubah juga membantu menghilangkan hal negatif dalam hidup yang akan mengatasi keraguan terhadap diri sendiri. Kalau nggak bisa diubah, terima saja dan lakukan yang terbaik yang kamu bisa.
8. Identifikasi Kelebihan Diri
Mengetahui kelebihan diri akan membantumu lebih mudah menerima diri sendiri. Sebab, dengan semua kelebihan yang kamu punya, kenapa kamu justru merasa rendah diri?
Nah, kamu bisa mengidentifikasi kelebihan diri dengan cara menuliskan hal-hal yang kamu kuasai atau sukai, misalnya olahraga, musik, seni, dll. Terapkan kebiasaan ini secara teratur untuk membantumu merasa lebih percaya diri dengan kemampuan yang kamu miliki, ya.
9. Move On Setelah Gagal
Saat harapan dan impian nggak terpenuhi, mudah untuk merasa kecewa. Kamu pun nggak perlu merasa bersalah atau malu karena kecewa adalah perasaan yang normal. Hanya saja, kamu harus move on saat waktunya tiba karena kecewa berlarut-larut nggak ada gunanya. Kenanglah upaya yang kamu lakukan dalam memperjuangkan goal dan tutup chapter tersebut secara mental demi mencapai tujuan baru.
10. Menerima Diri Sendiri Bukan Berarti Menyerah
Menerima kekurangan dan kegagalan nggak berarti kamu menyerah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Faktanya, mengetahui keterbatasan yang kamu punya bisa sangat membantu kesehatan mental.
Misalnya, alih-alih berfokus pada betapa nggak sabarnya kamu menghadapi anak-anak, rangkul seberapa baik kamu bisa bergaul dengan orang yang lebih tua. Kamu bisa melakukannya dengan sering mengunjungi kakek-nenek atau menjadi sukarelawan di panti jompo.
Belajar untuk menerima diri apa adanya bisa menjadi tantangan, terutama untuk bagian dari diri yang kamu yakini bukan "yang terbaik". Cobalah terapkan 10 cara menerima diri sendiri di atas agar kamu bisa lebih nyaman dan bahagia!