15 Stasiun di Jakarta Pusat, Terupdate di 2024
Jakarta Pusat menjadi salah satu area DKI Jakarta yang sangat penting. Di sini, kamu bisa menemukan banyak hal; Istana Negara, gedung-gedung perkantoran, berbagai museum bersejarah, wisata kuliner, dan masih banyak lagi. Nggak heran, kalau Jakarta Pusat menjadi destinasi yang seringkali dikunjungi oleh banyak orang di akhir pekan.
Sama seperti area Jakarta lainnya, Jakarta Pusat memiliki berbagai pilihan moda transportasi yang saling terintegrasi, seperti MRT Jakarta, Transjakarta, serta KAI Commuter Line atau dikenal juga dengan KRL.
Commuter Line menjadi salah satu moda transportasi yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain fasilitasnya yang nyaman, area persebaran stasiun yang luas juga memudahkan masyarakat untuk pergi ke mana pun. Di Jakarta Pusat sendiri, ada beberapa stasiun KRL yang bisa kamu ketahui. Apa saja, ya?
Stasiun di Jakarta Pusat
Stasiun Tanah Abang
Stasiun Tanah Abang atau THB adalah salah satu stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di area Kampung Bali, wilayah Tanah Abang. Stasiun ini berlokasi sebelah timur Kanal Banjir Barat dan di sebelah selatan Jembatan Layang Kalibaru dengan elevasi sekitar +9 meter di atas permukaan laut, dan melayani eksklusif KRL Commuter Line. Dengan ukurannya yang sangat besar, Stasiun Tanah Abang dulunya menjadi stasiun akhir/stasiun utama yang menghubungkan sebagian besar wilayah Jakarta Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, sebagian utara Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lebak di Banten, sebelum dipindahkan statusnya ke Stasiun Manggarai.
Stasiun Tanah Abang mulai beroperasi pada tanggal 1 Oktober 1899, saat perusahaan kereta api Hindia Belanda yang dikenal sebagai Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL) meresmikan stasiun ini bersamaan dengan jalur KA baru Jakarta–Angke–Rangkasbitung. Saat ini, bangunan asli stasiun telah digantikan oleh struktur berlantai dua yang lebih modern, dilengkapi dengan fasilitas seperti jembatan penyeberangan penumpang dan eskalator.
Tempat di sekitar Stasiun Tanah Abang:
- Pasar Tanah Abang (400 meter)
- Museum Tekstil (500 meter)
Stasiun Pasar Senen
Stasiun Jakarta Pasar Senen, atau yang sering disebut Stasiun Pasar Senen atau PSE, adalah stasiun kereta api besar tipe A yang berlokasi di daerah Senen, Jakarta Pusat. Stasiun ini terletak dekat dengan Gelanggang Remaja Planet Senen dan Pasar Senen, yang merupakan pusat perbelanjaan terkenal. Ini adalah salah satu dari tiga stasiun utama di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan berada pada ketinggian sekitar +4,7 meter di atas permukaan laut.
Bangunan stasiun yang ada saat ini dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925. Stasiun Pasar Senen adalah pintu gerbang utama bagi layanan kereta antarkota di wilayah Jabodetabekpunjur. Ini menghubungkan perjalanan ke selatan menuju Bandung, perjalanan melalui tengah menuju Surabaya melalui Yogyakarta, dan perjalanan ke utara Pulau Jawa menuju Surabaya melalui Semarang. Stasiun ini khususnya melayani banyak jenis kereta, termasuk kereta campuran, ekonomi, serta layanan kereta komuter seperti Commuter Line Cikarang, walaupun hanya dalam arah tertentu.
Nama stasiun ini berasal dari pasar yang juga bernama Pasar Senen. Pasar ini hanya buka pada hari Senin dan didirikan oleh Pemerintah Kolonial pada tahun 1733 sebagai bagian dari upaya untuk mendukung perekonomian masyarakat Weltevreden, yang kemudian berkembang menjadi Gambir, Jakarta Pusat.
Tempat di sekitar Stasiun Pasar Senen:
- GOR Senen (170 meter)
- Pasar Senen (400 meter)
- Plaza Atrium (650 meter)
Stasiun Jakarta Kota
Stasiun Jakarta Kota mencakup luas sekitar 325 hektar dan berada pada ketinggian sekitar +4 meter di atas permukaan laut. Stasiun Jakarta Kota termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta, dan stasiun ini adalah salah satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang merupakan stasiun akhir tanpa jalur kelanjutan. Stasiun ini melayani layanan komuter yang menghubungkan wilayah selatan dan utara Jabodetabek seperti Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor.
Stasiun ini dikenal dengan sebutan Stasiun Beos atau Stasiun Kota, meskipun nama aslinya adalah Stasiun Batavia-benedenstad. Nama Jakarta juga mulai digunakan sejak masa pendudukan Jepang, yang awalnya merujuk pada stasiun ini. Penting dicatat bahwa nama "Stasiun Kota" juga bisa merujuk kepada Stasiun Surabaya Kota di Surabaya.
Keberlanjutan eksistensi Stasiun Jakarta Kota saat ini tengah menjadi perdebatan karena rencana renovasi yang mencakup penambahan ruang komersial. Hal ini menimbulkan kontroversi karena stasiun ini telah ditetapkan sebagai bagian dari warisan budaya. Selain memiliki bangunan bersejarah, stasiun ini juga merupakan akhir perjalanan bagi banyak kereta. Situasinya serupa dengan Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Semut di Surabaya, yang juga menghadapi perdebatan serupa terkait renovasi dan pelestariannya sebagai cagar budaya.
Tempat di sekitar Stasiun Jakarta Kota:
- Museum Sejarah Jakarta (290 meter)
- Museum Bank Indonesia (400 meter)
- Museum Fatahillah (500 meter)
Stasiun Juanda
Nama Stasiun Juanda diambil dari jalan raya yang berada di dekatnya. Stasiun ini terletak pada ketinggian sekitar +15 meter di atas permukaan laut dan melayani eksklusif KRL Commuter Line. Stasiun Juanda juga terhubung langsung dengan Halte Juanda yang terletak di sebelah selatan stasiun. Di kompleks stasiun ini, kamu dapat menemukan kantor pusat KAI Commuter.
Bangunan Stasiun Juanda memiliki desain modern dengan sentuhan panel berwarna biru langit yang telah dipertahankan hingga hari ini. Catnya tidak pernah mengalami perubahan, kecuali tiang peronnya yang sempat diubah menjadi warna biru pucat sebelum akhirnya pada tahun 2022 dicat ulang menjadi warna biru langit.
Tempat di sekitar Stasiun Juanda:
- Gereja Katedral (550 meter)
- Masjid Istiqlal (650 meter)
- Ragusa Es Italia (800 meter)
Stasiun Cikini
Stasiun Cikini, biasa disebut Stasiun CKI, adalah salah satu stasiun kereta api kelas II yang berlokasi di Jalan Cikini Raya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Stasiun ini berada pada ketinggian sekitar +20 meter di atas permukaan laut dan melayani rute eksklusif KRL Commuter Line.
Awalnya, Stasiun Cikini hanya sebuah halte kecil yang dibangun untuk menggantikan Halte Dierentuin. Dewan Kota Batavia merasa bahwa lokasi Halte Dierentuin kurang praktis untuk perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng. Oleh karena itu, mereka meminta Staatsspoorwegen (SS) untuk membangun dua halte kecil, satu di Gondangdia dan satu lagi di Menteng, sebagai pengganti Halte Dierentuin. Kedua halte ini diresmikan pada tahun 1926 dan diberi nama Tjikini.
Sejak 1 Agustus 2019, Stasiun Cikini, bersama dengan Stasiun Sudirman, Palmerah, UI, dan Taman Kota, menghentikan penjualan kartu single trip (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Keputusan ini diambil karena sebagian besar penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu multi trip dan uang elektronik. Meskipun begitu, pengguna masih dapat menggunakan THB untuk tap-in/tap-out di stasiun ini.
Tempat di sekitar Stasiun Cikini:
- Universitas Bung Karno (450 meter)
- RSCM Kencana (750 meter)
- Eijkman Institute for Molecular Biology (800 meter)
Stasiun Gambir
Stasiun Gambir, atau yang sering disebut Stasiun Jakarta Gambir, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Gambir, wilayah Gambir, Jakarta Pusat. Stasiun ini berlokasi di sebelah timur Monumen Nasional (Monas) dan memiliki akses jalan langsung ke Monas.
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta antarkota tersibuk yang berperan sebagai pintu gerbang utama di wilayah Jabodetabekpunjur. Stasiun menjadi titik awal untuk perjalanan ke selatan menuju Bandung, lintas tengah menuju Surabaya melalui Yogyakarta, dan lintas utara Pulau Jawa menuju Surabaya melalui Semarang, terutama untuk kelas eksekutif dan beberapa kereta campuran seperti KA Argo Parahyangan, Pangandaran, dan Argo Cheribon.
Setelah perayaan Idulfitri tahun 2012, Stasiun Gambir tidak lagi melayani KRL Commuter Line, tetapi sebagian perjalanan kereta campuran dan ekonomi, serta sejumlah layanan KRL Commuter Line, dialihkan ke Stasiun Pasar Senen. Di Stasiun Gambir, Anda juga dapat menemukan layanan bus DAMRI, salah satunya memiliki rute ke Bandara Soekarno-Hatta.
Tempat di sekitar Stasiun Gambir:
- Galeri Nasional (300 meter)
- Monumen Nasional (900 meter)
- Kuliner Jalan Sabang (2 kilometer)
Stasiun Gondangdia
Stasiun Gondangdia memiliki lokasi yang sangat strategis karena dekat dengan area perkantoran. Awalnya, lantai bawah kompleks stasiun ini digunakan sebagai tempat berjualan oleh pedagang yang membayar sewa kepada PT Kereta Api. Namun, saat ini, ruang-ruang komersial tersebut sudah tidak ada lagi.
Stasiun ini juga menjadi rumah bagi kantor pusat PT Kereta Api Logistik (Kalog) dan PT Kereta Api Pariwisata. Saat ini, sekitar area stasiun sedang mengalami proses renovasi untuk meningkatkan integrasi antarmoda dengan Transjakarta. Renovasi juga bertujuan untuk merapikan daerah pedagang kaki lima di sekitar stasiun dan membuatnya lebih mudah diakses oleh pejalan kaki. Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2021 dan dilaksanakan melalui kerja sama antara PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta, yang merupakan perusahaan gabungan dari MRT Jakarta dan PT KAI.
Bangunan Stasiun Gondangdia memiliki desain modern dengan panel berwarna kuning jenar yang telah dipertahankan hingga saat ini. Warna catnya tidak pernah diubah, kecuali tiangnya yang dicat ulang menjadi kuning jagung.
Tempat di sekitar Stasiun Gondangdia:
- Masjid Cut Meutia (120 meter)
- Canisius College Jakarta (600 meter)
- Kuliner Jalan Sabang (1.1 kilometer)
Stasiun Mangga Besar
Stasiun Mangga Besar (MGB) adalah salah satu stasiun kereta api kelas II yang terletak di Jalan Karang Anyar, di wilayah Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Stasiun ini berada pada ketinggian sekitar +14 meter di atas permukaan laut dan melayani eksklusif rute KRL Commuter Line. Meskipun namanya Mangga Besar, secara administratif stasiun ini tidak berada di Kelurahan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, melainkan terletak agak jauh ke tenggara dari wilayah tersebut. Mangga Besar adalah nama jalan yang melewati sebelah utara stasiun ini. Selain itu, di stasiun ini juga berlokasi kantor pusat PT Reska Multi Usaha.
Stasiun Mangga Besar memiliki dua jalur kereta api, dan keduanya adalah jalur lurus.
Bangunan Stasiun Mangga Besar memiliki desain modern dengan sentuhan panel berwarna oranye yang telah dipertahankan hingga saat ini, dan warna catnya tidak pernah diubah.
Tempat di sekitar Stasiun Mangga Besar:
- Lokasari Square (600 meter)
- Glodok Plaza (1.8 kilometer)
- Glodok Chinatown Market (2.1 kilometer)
Stasiun Kramat
Stasiun Kramat terletak di Jalan Percetakan Negara III, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, dekat dengan Salemba Gang Tengah. Stasiun Kramat sebelumnya melayani perjalanan kereta api lokal seperti Jatiluhur dan Walahar Ekspres mulai tanggal 26 Oktober 2019. Untuk mendukung operasional kereta lokal ini, mereka melakukan beberapa perbaikan kecil dan pengaturan ulang area penumpang. Tapi, setelah Gapeka 2021 diberlakukan pada 10 Februari 2021, rute kereta lokal tersebut tidak lagi mencapai Jakarta, tetapi hanya berakhir di Cikarang.
Tempat di sekitar Stasiun Kramat:
- Pasar Pramuka (500 meter)
- Metropole XXI (1.9 kilometer)
- Tugu Proklamasi (2.1 kilometer)
Stasiun Rajawali
Stasiun Kramat terletak di Jalan Percetakan Negara III, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, dekat dengan Salemba Gang Tengah. Stasiun Kramat sebelumnya melayani perjalanan kereta api lokal seperti Jatiluhur dan Walahar Ekspres mulai tanggal 26 Oktober 2019. Untuk mendukung operasional kereta lokal ini, mereka melakukan beberapa perbaikan kecil dan pengaturan ulang area penumpang. Tapi, setelah Gapeka 2021 diberlakukan pada 10 Februari 2021, rute kereta lokal tersebut tidak lagi mencapai Jakarta, tetapi hanya berakhir di Cikarang.
Tempat di sekitar Stasiun Kramat:
- Jakarta International Expo (2.2 kilometer)
- Gambir Expo Kemayoran (2.6 kilometer)
Stasiun Sawah Besar
Stasiun di Jakarta Pusat selanjutnya adalah Stasiun Sawah Besar yang melayani rute KRL Commuter Line Jabodetabek red line Jakarta Kota-Depok/Bogor. Peron di stasiun ini terletak di lantai dua, sementara lantai satu berisi fasilitas stasiun seperti tempat penjualan tiket dan minimarket. Selain itu, di stasiun ini juga menjadi kantor anak perusahaan KAI, yaitu KAI Properti.
Stasiun Sawah Besar merupakan salah satu stasiun tertua di Jakarta. Stasiun ini telah ada sejak tahun 1871 dan menjadi stasiun yang dilewati rute kereta Batavia-Buitenzorg. Kala itu, Stasiun Sawah Besar bernama Stasiun Sawah Besaar dengan dua huruf a. Kemudian pada akhir 1890, nama Sawah Besaar berubah menjadi Sawah Besar dengan hanya satu huruf a.
Setelah kemerdekaan, renovasi besar-besaran Stasiun Sawah Besar dilakukan. Tepatnya pada tahun 1988 dengan dana sebesar Rp432,5 miliar dan baru selesai setahun kemudian. Hasilnya adalah Stasiun Sawah Besar yang bisa kita lihat hingga sekarang, yaitu bergaya modern dengan sentuhan panel berwarna thistle.
Tempat di sekitar Stasiun Sawah Besar:
- Lapangan Banteng
- Taman Suropati
Stasiun Sudirman
Berada di Jalan Jendral Sudirman yang menjadi pusat bisnis dan perkantoran di Jakarta, Stasiun Sudirman menjadi salah satu stasiun tersibuk di Jakarta. Pasalnya, setiap pagi dan sore di hari Senin hingga Jumat banyak pegawai yang bekerja di daerah SCBD Jakarta turun dan naik dari stasiun ini.
Stasiun Sudirman memiliki 8 kereta tujuan akhir, yaitu Stasiun Bekasi, Stasiun Manggarai, Stasiun Angke, Stasiun Cikarang, Stasiun Kampung Bandan, Stasiun Tambun, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Duri. Selain itu, bagi kamu yang ingin melanjutkan perjalanan dengan MRT, LRT, dan Kereta Bandara, kamu juga bisa turun di Stasiun Sudirman ini.
Tempat di sekitar Stasiun Sudirman:
- Sudirman Central Business District (SCBD)
- Ashta District 8
- Senayan Park
- Gelora Bung Karno Sports Complex
Stasiun Gang Sentiong
Stasiun Gang Sentiong atau yang kerap disebut Stasiun Sentiong adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Jakarta Pusat. Stasiun ini terletak pada keteinggian +7 m dan hanya melayani rute KRL Commuter Line Jabodetabek.
Stasiun Gang Sentiong mendapatkan namanya dari jalan yang terletak di dekatnya, yaitu Jalan Kramat Sentiong. Sentiong sendiri dalam dialek Betawi berarti “kuburan Cina”. Stasiun ini juga menjadi stasiun paling kecil di DKI Jakarta, di mana hanya terdapat dua gerbang tiket, loket pembelian tiket, dan atap kanopi yang tidak menaungi seluruh peron stasiun. Tentu hal ini wajar karena tidak banyak penumpang yang turun dan naik di stasiun ini.
Tempat di sekitar Stasiun Gang Sentiong:
- Halte Transjakarta Gang Sentiong
- Hotel Istana Ratu
- Setahun Kemarin Coffee
Stasiun Kemayoran
Stasiun di Jakarta Pusat selanjutnya adalah Stasiun Kemayoran yang sudah tergolong stasiun kereta api kelas II. Stasiun yang terletak pada ketinggian +4 m ini hanya melayani KRL Commuter Line Jabodetabek saja, tepatnya pada rute blue line Kampung Bandan - Cikarang.
Dari segi bangunan, Stasiun Kemayoran didominasi bangunan khas kolonial dengan fasad yang besar. Tak heran karena stasiun ini terletak di bekas jalur BOSM yang berada di ujung timur wilayah Weltevreden dan sudah beroperasi sejak abad ke-17. Namun awalnya, Stasiun Kemayoran hanya merupakan stasiun kecil yang terbuat dari kayu. Setelah mengalami kebakaran, kemudian renovasi dilakukan pada tahun 1902 dengan mengganti seluruh bangunan menjadi bangunan semi permanen yang masih bisa kamu lihat hingga sekarang di stasiun ini.
Tempat di sekitar Stasiun Kemayoran:
- Pusat Wisata Kuliner JTS Kemayoran
- Tansuke (Ketan Susu Kemayoran)
- Soto Mie Pak Kumis
Stasiun Jayakarta
Stasiun Jayakarta (JYK) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, dengan struktur bangunan melayang setinggi +13 meter. Stasiun ini menjadi akhir jalur KA layang Manggarai-Jakarta Kota, terletak di ujung paling utara.
Keunikan Stasiun JYK terlihat dari penggunaan panel berwarna kuning muda dan pink muda yang tetap dipertahankan meskipun telah mengalami modernisasi. Akses menuju Stasiun Jayakarta dapat dilakukan melalui berbagai angkutan umum seperti TransJakarta 12K, Mikrotrans Transjakarta JAK 10, dan JAK 120.
Stasiun ini termasuk dalam kategori stasiun baru di jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota ketika jalur tersebut diubah menjadi jalur layang. Sebelumnya, saat jalur ini masih berada di permukaan tanah, stasiun ini belum ada. Pada Februari 1988, proyek pembangunan jalur layang lintas Manggarai-Jakarta Kota dilaksanakan dengan biaya mencapai Rp432,5 miliar.
Pada tanggal 5 Juni 1992, Presiden Soeharto bersama Ibu Tien dan para pejabat pemerintahan meresmikan jalur layang ini dengan naik KRL Rheostatik kelas eksekutif dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Kota. Meskipun saat diresmikan, pembangunan jalur layang ini belum sepenuhnya selesai, namun akhirnya dapat beroperasi penuh setahun kemudian.
Tempat di sekitar Stasiun Jayakarta
- Wisata Kota Tua Jakarta
- Makam Keramat Pangeran Jayakarta
- Lapangan Banteng
Cara Beli Tiket KRL & Jam Buka
Kalau kamu mau naik KRL, penting dicatat bahwa jam operasional KRL di Indonesia bisa beda-beda tergantung rute dan wilayahnya. Tapi, umumnya, KRL Commuter Line jalan dari pagi sampe malam. Jam operasional biasanya dimulai sekitar jam 4 pagi dan berakhir sekitar jam 12 malam.
Ada beberapa cara buat beli tiket KRL, nih:
- Tiket Fisik di Stasiun:
- Langsung aja ke stasiun yang punya layanan KRL.
- Cari mesin jualan tiket otomatis atau loket tiket.
- Pilih tujuan stasiun yang kamu mau.
- Bayar tiket dengan uang cash atau kartu elektronik (jika ada).
2. Kartu Pembayaran Elektronik:
- Gunakan kartu elektronik kayak Kartu Multi Trip (KMT), Kartu E-Money, Brizzi, atau yang sejenis yang sudah diisi saldo.
- Tempelkan kartu ke mesin pembaca waktu masuk dan keluar stasiun.
Itu dia serba-serbi stasiun di Jakarta Pusat, serta cara membeli tiket dan jam operasional KRL. Psst..intip juga beberapa Stasiun Jakarta Barat dan Stasiun Jakarta Selatan, supaya kamu makin paham dan hafal rute KRL!