7 Aktivitas Seru di Kota Tua Jakarta dan Sejarahnya!
Buat kamu yang sudah bosan dengan hiruk pikuk gedung pencakar langit dan macetnya kendaraan, kamu bisa mencoba mencari short getaway dengan berkunjung ke salah satu kawasan yang jauh dari kesan modern yang bernama Kota Tua Jakarta. Kawasan yang melintasi wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat ini memiliki ciri khas, yaitu desain arsitektur bangunannya dengan perpaduan khas Belanda dan China.
Kota Tua Jakarta atau biasa dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia) ini ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Nah, apa saja sejarah singkat dari Kota Tua Jakarta? Lalu, aktivitas apa saja yang saat ini kamu bisa lakukan disana? Baca terus sampai habis, ya!
Sejarah Kota Tua Jakarta
Dalam sejarahnya, Jakarta atau Kota Batavia didirikan di daerah yang bernama Jayakarta. Daerah ini berbatasan dengan Pelabuhan Sunda Kelapa milik Kesultanan Banten yang berfungsi sebagai pusat perdagangan antar pulau di Nusantara. Pada tahun 1610, pelabuhan Sunda Kelapa dan Jayakarta diserang oleh perusahaan dagang Belanda yang bernama VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen. Pada tahun 1620, VOC membangun kota baru di atas reruntuhan Kota Jayakarta dan diberi nama Batavia.
Penjajah Belanda menyiapkan supaya Kota Tua Jakarta bisa menjadi layaknya ibu kota dari negeri kincir angin. Sejak saat itulah, Kota Tua diberi nama oleh Belanda “Koningen van Oosten” atau “Ratu dari Timur”. Seluruh kegiatan VOC berpusat di Batavia, mulai dari mengendalikan seluruh kegiatan perdagangan, militer, hingga politik selama masa penjajahan.
Memasuki tahun 1942, pemerintahan Belanda yang penuh dengan korupsi berhasil ditaklukkan oleh Jepang yang sedang melakukan ekspansi militer ke seluruh negara di Asia. Kemudian, Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengganti nama Batavia menjadi Jakarta yang dikenal dan bertahan sampai saat ini.
Pada tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit untuk menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai situs warisan yang tidak boleh diubah dan dihancurkan. Keputusan Gubernur bertujuan untuk untuk melindungi seluruh sejarah dan arsitektur Kota Tua.
7 Aktivitas Seru di Kota Tua Jakarta
Saat ini, Kota Tua Jakarta menjadi salah satu ikon bersejarah dan destinasi wisata yang menarik banyak peminat. Kamu bisa berkunjung ke Kota Tua untuk menikmati wisata sejarah dan aktivitas seru lainnya. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di Kota Tua Jakarta.
Makan di Cafe Batavia
Berkunjung ke Kota Tua Jakarta tidak lengkap jika kamu tidak datang dan makan di Cafe Batavia. Ketika masuk ke dalam Cafe Batavia, kamu akan disambut dengan desain interior rustic dengan suasana khas zaman kolonial yang khas akan memberikan sebuah vibes nya tersendiri ketika kamu makan di sana.
Salah satu menu favorit yang harus kamu coba di Cafe Batavia ini adalah Lobster Bisque yang segar dan creamy! Tidak hanya itu saja, kamu juga harus mencoba camilan Bitterballen yang lezat dan cocok untuk menjadi teman minum kopi.
Jam Buka: Senin - Jumat (09.00 - 24.00), Sabtu - Minggu (07.00 - 01.00)
Harga: Rp150.000 per orang
Menu Favorit: Lobster Bisque dan Bitterballen
Berkunjung ke Museum Fatahillah
Dalam sejarahnya, Museum Fatahillah pertama kali didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai Stadhuis atau Balai Kota. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1620 dan akhirnya diresmikan pada tahun 1710 oleh Gubernur Jenderal Abraham Van Riebeeck.
Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini resmi berubah nama menjadi Museum Sejarah Jakarta dan mengalami perubahan nama lagi menjadi Museum Fatahillah Jakarta seperti yang kamu kenal saat ini.
Kamu bisa masuk ke dalam Museum Fatahillah untuk mempelajari sejarah kota Jakarta, sekaligus melihat-lihat berbagai macam benda bersejarah dengan lebih dari 23.500 koleksi yang asli dan replika. Kamu bisa melihat berbagai koleksi peninggalan VOC, kerajinan berupa keramik dan patung-patung, prasasti, hingga peninggalan dari budaya Betawi. Yuk, segera berkunjung ke Museum Fatahillah!
Jam Buka: Selasa - Minggu (09.00 - 15.00)
Harga: Dewasa Rp5.000, Mahasiswa Rp3.000, Pelajar & Anak-anak Rp2.000.
Berkeliling di Taman Fatahillah
Nah, buat kamu yang ingin menikmati pemandangan indah di Kota Tua Jakarta, kamu bisa mencoba untuk berjalan kaki berkeliling di Taman Fatahillah. Alun-alun dengan jalan bebatuan ini berada persis di tengah pusat sejarah Kota Jakarta. Ada banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan di Taman Fatahillah, mulai dari menyewa sepeda onthel, menikmati jajanan pasar, hingga membuat lukisan karikatur wajah.
Jam Buka: Selasa - Minggu (05.00 - 22.00)
Harga: Retribusi Parkir Mobil Rp5.000, Parkir Motor Rp2.000
Toko Merah yang Penuh Sejarah
Toko Merah merupakan salah satu landmark yang ikonik dari kawasan Kota Tua Jakarta. Bangunan dengan tampilan arsitektur yang sangat artistik ini memiliki gaya Tionghoa yang sangat khas dan kental. Salah satu ciri khas dari bangunan ini adalah tampilan eksterior dan interiornya yang memiliki warna merah.
Pada tahun 1730, gedung ini merupakan kediaman para tokoh-tokoh penting di Batavia. Memasuki tahun 1768 sampai 1808, gedung ini berubah fungsi menjadi hotel khusus para pejabat. Kepemilikan Toko Merah terus mengalami perpindahan tangan, hingga pada tahun 2012 Toko Merah direnovasi ulang dan digunakan sebagai tempat pameran dan konferensi hingga saat ini.
Jam Buka: Senin - Minggu (08.00 - 22.00)
Harga: Rp10.000 per orang untuk 1 kali masuk.
Museum Wayang yang Ikonik
Buat kamu yang tertarik ingin mengikuti wisata sejarah Kota Tua Jakarta, jangan lupa untuk berkunjung ke Museum Wayang yang ikonik. Pada awalnya, Museum Wayang merupakan gereja yang didirikan oleh kelompok kolonial Belanda VOC pada tahun 1960 dan memiliki nama “de oude Hollandsche Kerk”. Sebelum berubah fungsi menjadi Museum Wayang, gedung ini sebelumnya pernah dijadikan museum dengan nama “de oude Bataviasche Museum” atau Museum Batavia Lama.
Museum Wayang setidaknya memiliki koleksi lebih dari 4.000 wayang yang terdiri dari berbagai jenis wayang, mulai dari wayang golek, wayang kulit, wayang kardus, hingga gamelan. Di lantai satu, kamu bisa menemukan makam milik Jan Pieterszoon Coen yang merupakan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda.
Jam Buka: Selasa - Minggu (09.00 - 15.00)
Harga: Rp5.000 per orang.
Menikmati Suasana Kali Besar yang Indah
Kali Besar merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Tua Jakarta yang tidak boleh kamu lewatkan. Di kawasan ini, kamu bisa menemukan berbagai pilihan jajanan hingga berbagai jenis aksesoris seperti topi, gelang, dan kalung. Salah satu kuliner yang menjadi favorit di kawasan Kali Besar adalah hidangan tradisional khas Betawi, Kerak Telor yang nikmat.
Salah satu spot instagramable di kawasan Kali Besar adalah dermaga terapung. Mungkin buat kamu yang sering menonton film drama Korea menyadari bahwa tampilan dari dermaga terapung ini sangatlah mirip dengan Cheonggyecheon yang sering digunakan untuk lokasi syuting video klip dari artis K-Pop.
Jam Buka: Senin - Minggu (24 jam)
Harga: Retribusi Parkir Mobil Rp5.000, Parkir Motor Rp2.000
Wisata Kuliner di Berbagai Pusat Jajanan Kota Tua Jakarta
Buat para foodies yang ingin menikmati wisata kuliner, jangan lewatkan untuk mencoba dan mencicipi berbagai pilihan jajanan yang ada di Kota Tua Jakarta. Salah satu spot menarik yang perlu kamu coba kunjungi adalah LokBin Pemda DKI Taman Intan. LokBin yang berlokasi tidak jauh dari Museum Fatahillah ini merupakan para pedagang yang direlokasi dari depan museum.
Di tempat ini ada banyak sekali pilihan jajanan yang bisa kamu pilih dan harganya juga sangat terjangkau. Selain aneka makanan khas Betawi, kamu juga bisa mencicipi es selendang mayang yang segar dan cocok untuk dikonsumsi di tengah panasnya udara Jakarta.
Jam Buka: Senin - Minggu (10.00 - 24.00)
Harga: Mulai dari Rp50.000 per orang.
Baca Juga:
Kost Eksklusif di Jakarta Barat
Untuk kamu yang berminat tinggal di kawasan Jakarta Barat, kamu bisa mencoba untuk tinggal dan menyewa salah satu unit kost eksklusif yang berlokasi di seputaran Jakarta Barat. Cove Katalia merupakan salah satu hunian nyaman yang bisa kamu tinggali di Jakarta Barat. Hunian yang hanya berjarak sekitar 11 menit berjalan kaki dari Halte Tomang Mandala ini bisa menjadi pilihan terbaik untukmu.