7 Jenis Investasi untuk Pemula, Bisa Dimulai dengan Modal Kecil!
Investasi untuk pemula harus butuh modal banyak, kata siapa? Pemikiran seperti itu harus kamu buang jauh-jauh mulai sekarang. Belakangan ini, investasi cukup melejit terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Popularitasnya semakin tinggi apalagi dengan adanya instrumen investasi baru seperti cryptocurrency. Kalau dahulu orang beranggapan bahwa investasi harus punya modal banyak, sekarang investasi bahkan bisa dimulai dengan modal kurang dari Rp100.000, loh!
Sebagai pemula dalam dunia investasi, kamu perlu belajar terlebih dahulu soal investasi itu sendiri. Gak mau kan niatnya untung malah jadi buntung? Berdasarkan OJK, investasi sendiri merupakan kegiatan penanaman modal, biasanya dalam jangka waktu tertentu untuk pengadaan aktiva lengkap, pembelian saham-saham atau surat berharga lain dengan tujuan memperoleh keuntungan. Sebelum terjun ke dunia investasi sebenarnya, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini, nih!
- Tujuan dan target investasi
- Jangka waktu investasi (bulanan atau tahunan)
- Modal investasi
- Risiko investasi
- Instrumen investasi
Apabila kamu sudah menentukan 3 kriteria teratas, sisanya tinggal pilih mengenai instrumen investasimu. Instrumen investasi adalah tempat di mana aset (uang) kamu akan ditanamkan, bisa melalui reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain. Lewat artikel ini, Cove akan membahas mengenai jenis instrumen investasi untuk pemula. Disimak dengan seksama ya!
Daftar Instrumen Investasi untuk Pemula
1. Reksadana
Lumayan populer di kalangan anak muda atau investor pemula, reksadana dapat menjadi salah satu jenis investasi untuk kamu coba. Reksadana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat (investor) yang akan ditempatkan ke beberapa portofolio efek oleh manajer investasi. Apabila kamu berinvestasi dengan reksadana, kamu tak perlu ambil pusing untuk memilih uangmu akan diinvestasikan ke saham atau obligasi apa. Semuanya akan dengan mudah diatur oleh manajer investasi atau sekuritas. Sangat simpel dan praktis bagi pemula.
Selain mudah, investasi reksadana pun bisa dimulai dengan modal kecil. Kamu tidak perlu memiliki uang ratusan juta untuk berinvestasi di reksadana. Beberapa sekuritas bahkan menyediakan reksadana yang mulai dari Rp10.000. Risiko investasi di reksadana pun terbilang rendah dengan keuntungan mulai dari 4% per tahunnya untuk reksadana pasar uang (RDPU). Di samping RDPU, ada juga reksadana saham dan reksadana obligasi.
2. Deposito
Jenis investasi ini sudah ada sejak lama. Cara kerja deposito Hampir mirip dengan menabung biasa, bedanya ketika kamu berinvestasi di deposito uang hanya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan. Dengan risiko rendah, kamu tetap berpotensi mendapatkan keuntungan tentunya. Deposito secara umum tersedia di seluruh bank di Indonesia. Kamu pun perlu menabung rutin dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya. Sayangnya ketika berinvestasi menggunakan deposito, kamu tidak bisa mencairkan begitu saja di tengah-tengah perjanjian.
Namun keuntungan dari penggunaan deposito sebagai investasi dilihat dari tingkat keamanannya yang sudah teruji. Investasi di deposito telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kamu tetap akan mendapatkan deposito hingga Rp2 miliar meskipun bank tempat kamu menaruh deposito mengalami bangkrut.
3. Emas
Siapa, sih, yang tidak kenal dengan emas? Yap. Bukan cuma dijadikan perhiasan, emas pun bisa kamu jadikan investasi, loh! Khususnya emas murni dengan kadar 99,9% atau emas batangan. Emas memiliki kecenderungan nilai yang selalu naik tiap tahunnya. Gak heran kalau investasi emas ini selalu ramai peminat sejak dahulu. Faktor utama bahwa nilai emas tidak tergerus oleh inflasi pun menjadi alasan kenapa emas cocok untuk kamu jadikan investasi.
Tapi, investasi emas ‘kan mahal? Memang harga emas per gramnya saat ini berkisar di angka Rp900 ribuan. Namun, dengan adanya teknologi digital kamu bisa mulai investasi emas mulai dari Rp5.000 lewat berbagai platform seperti marketplace. Konsepnya mirip dengan menabung, tetapi menggunakan emas. Jadi, gak ada alasan ‘kan untuk tidak berinvestasi?
4. Surat Berharga Negara (SBN)
Instrumen investasi untuk pemula selanjutnya ialah Surat Berharga Negara (SBN). Jenis investasi ini biasa juga dikenal sebagai obligasi. SBN adalah jenis investasi berupa surat utang yang dibeli dari pemerintah. Dengan begitu, produk investasi ini diterbitkan dan secara langsung dijamin oleh pemerintah RI. Berinvestasi lewat SBN sekaligus turut serta dalam membangun infrastruktur negara, loh! Meski surat utang ini diterbitkan oleh pemerintah, kamu tetap mendapatkan keuntungan lumayan, yakni lebih dari 6% dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan investasi. Jadi, sangat cocok untuk kamu para pemula yang ingin berinvestasi dengan risiko dan modal kecil.
5. Peer-to-Peer (P2P) Lending
Beberapa dari kamu mungkin baru mendengar tentang investasi Peer-to-peer (P2P) Lending. Keuntungan dari investasi P2P Lending cukup besar, bahkan nilainya hampir mencapai 15% per tahun. Nah, investasi P2P Lending merupakan platform investasi yang mempertemukan antara orang yang membutuhkan dana (borrower) dan orang yang memberikan dana (lender). Investasi ini bagus untuk pemula karena konsepnya cukup simple dan mudah dimengerti. Modalnya pun mulai dari Rp100.000 dengan keuntungan bervariasi tergantung seberapa lama borrower mampu mengembalikan modal dari investor.
Namun, ketika kamu ingin berinvestasi menggunakan P2P Lending, pastikan platform yang dipilih telah mendapat izin dan diawasi oleh OJK. Kemudian, perhatikan nilai TKB90 dari P2P Lending yang kamu pilih untuk menghindari risiko gagal bayar dari borrower.
6. Valuta Asing (Valas)/Forex
Valuta Asing termasuk jenis investasi lama. Mungkin kamu sudah familiar, biasanya investasi valas ini dilakukan lewat bank. Namun, sekarang kamu bisa melakukan investasi valuta asing lewat platform online, yang lebih dikenal dengan forex. Transaksinya bisa dilakukan selama 24 jam secara online. Kamu hanya memerlukan broker resmi yang sudah terdaftar di Bappepti agar lebih aman.
Likuiditas investasi menggunakan forex cukup tinggi. Kamu dapat mencairkan keuntungan kapanpun. Namun, dibalik kelebihannya itu, risiko dari forex pun sangat tinggi. Ada baiknya sebelum kamu terjun ke dunia forex, pelajari terlebih dahulu ya!
7. Saham
Mungkin dulu orang berpikiran kalau saham adalah salah satu investasi dengan modal sangat besar dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang telah berpengalaman di bidang investasi. Padahal, sebagai investor pemula kamu pun boleh terjun di dunia saham. Meski risiko yang dimiliki terbilang tinggi, saham sangat bagus untuk dijadikan investasi jangka panjang dalam kurun waktu tahunan. Namun, kamu memang perlu mempelajari beberapa hal agar bisa paham bagaimana mekanisme dalam berinvestasi saham.
Sebelum mulai berinvestasi saham, kamu perlu punya akun sekuritas. Kamu bisa membuka akun sekuritas ini melalui secara online lewat platform investasi agar lebih mudah. Minimal saldo membuka akunnya pun relatif terjangkau, mulai dari Rp100.000. Mirip dengan tabungan, bedanya akun sekuritas ini berguna untuk menaruh uang saat ingin membeli atau menjual saham.
Nah, saat membeli saham, jumlah minimal yang kamu beli ialah 1 lot atau 1000 lembar saham di sebuah perusahaan. Kamu juga harus melakukan riset terhadap saham yang kamu beli, bagaimana laporan keuangannya, hingga sentimen masyarakat terhadap saham itu sendiri. Pasalnya nilai saham yang cukup fluktuatif akan mudah naik dan turun setiap harinya bahkan setiap jam.
Sebagai investor pemula, hal yang perlu kamu ingat adalah jangan mudah tergiur untuk membeli saham berdasarkan rekomendasi orang lain. Pastikan saham yang kamu beli sesuai dengan keinginan dan risetmu. Tujuannya tentu buat menghindari kerugian. Jangan lupa untuk selalu tanamkan mindset bahwa investasi saham berguna untuk jangka panjang ya!
Investasi memang penting sebagai modal di masa mendatang. Investasi yang baik perlu dilakukan sedini mungkin. Tak perlu modal banyak, cukup ingat pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Nah, sebagai pemula, kamu bisa pilih daftar jenis investasi di atas karena hanya memerlukan modal bahkan dari Rp5.000 saja. Yuk mulai berinvestasi sekarang!