6 Metode Diet untuk Jaga Berat Badan Ideal

6 Metode Diet untuk Jaga Berat Badan Ideal
Metode Diet untuk Jaga Berat Badan Ideal, photo from Pexels/Andres Ayrton

Memiliki berat badan ideal tentu menjadi idaman bagi semua orang untuk tampil percaya diri. Sebenarnya, apa sih berat badan ideal itu? Well, berat badan ideal merupakan berat badan yang dimiliki oleh seseorang yang sesuai dengan tinggi badan dan memenuhi syarat kesehatan yang baik. Nah, untuk memiliki berat badan ideal, kamu juga bisa melakukan metode diet, lho. Karena, dengan melakukan diet, kamu bisa mengatur asupan makanan dan olahraga secara teratur agar dapat mengurangi berat badan yang berlebihan atau menambah berat badan yang kurang.

Demi memiliki berat badan yang ideal, yuk simak 6 metode diet yang bisa kamu lakukan di bawah ini!

Diet Keto

Diet Keto, photo from Pexels/Foodie Factor

Metode diet pertama yang bisa kamu lakukan adalah diet keto. Dikenal juga dengan sebutan diet ketogenik, metode diet yang satu ini menekankan pada konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Tujuan dari diet ini adalah mengubah tubuh menjadi sebuah mesin pembakaran lemak yang efisien, dengan cara mempercepat proses metabolisme tubuh dan meningkatkan pembakaran lemak. Diet ini merupakan metode diet yang tepat bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga kadar gula dalam tubuh.

Lalu, bagaimana cara menjalani diet keto?

  1. Tentukan tujuanmu melakukan diet keto seperti menurunkan berat badan atau mengendalikan kondisi medis.
  2. Tentukan asupan makanan yang sesuai. Biasanya, asupan lemak pada diet keto sekitar 60-75% dari total kalori harian, sedangkan asupan protein sekitar 15-30% dan asupan karbohidrat sekitar 5-10%.
  3. Kurangi asupan karbohidrat dan hindari makanan tinggi karbohidrat seperti roti, pasta, nasi, dan buah-buahan. Kamu bisa menggantikannya dengan makanan tinggi lemak seperti daging, telur, sayuran berdaun hijau, keju, dan minyak zaitun.
  4. Monitor asupan makanan menggunakan aplikasi pengukur makanan atau catat makanan yang dikonsumsi setiap hari.
  5. Kurangi asupan sodium, karena zat ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan juga dapat mengganggu proses pembakaran lemak.
  6. Jaga asupan cairan dan jangan lupa olahraga.

Diet Mayo

Diet Mayo, photo from Pexels/Ella Olsson

Metode diet kedua yang bisa kamu coba adalah diet mayo. Metode diet ini memfokuskan pada pengurangan asupan lemak dan karbohidrat, serta peningkatan asupan protein dan serat. Tujuan dari diet mayo sendiri adalah untuk menurunkan berat badan dengan waktu yang efektif cepat karena adanya perubahan metabolisme tubuh yang lebih efisien dalam membakar lemak.

Jika kamu ingin melakukan diet mayo, berikut langkah-langkahnya:

  1. Tentukan tujuan kamu melakukan diet mayo, misalnya untuk menurunkan berat badan atau meningkatkan kesehatan.
  2. Miliki asupan makanan yang sesuai. Pada metode diet mayo, biasanya kamu membutuhkan asupan protein sekitar 20-30% dari total kalori harian, sedangkan asupan lemak sekitar 10-15% dan asupan karbohidrat sekitar 45-65%.
  3. Kurangi asupan lemak dan karbohidrat. Jangan lupa hindari makanan tinggi lemak seperti keju, mentega, dan minyak goreng, serta makanan yang tinggi karbohidrat seperti nasi, roti, dan pasta. Gantilah dengan makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, telur, dan sayur mayur.
  4. Monitor asupan makanan. Gunakan aplikasi pengukur makanan atau catat makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk memastikan bahwa asupan makanan sesuai dengan yang direncanakan.
  5. Monitor asupan makanan menggunakan aplikasi pengukur makanan atau catat makanan yang dikonsumsi setiap hari.
  6. Lakukan dengan konsisten dan jangan lupa jalani pola hidup sehat dengan berolahraga.
  7. Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu, jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi, ya!

Intermittent Fasting

Intermittent Fasting, photo from Shape

Apakah kamu pernah mendengar istilah intermittent fasting? Intermittent fasting merupakan metode diet di mana waktu makan seseorang diatur dengan cara menyisihkan waktu tertentu untuk tidak makan atau hanya makan dalam jumlah yang terbatas. Nah, sama seperti metode diet lainnya, tujuan dari melakukan intermittent fasting adalah untuk menjaga berat badan ideal, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Terdapat beberapa cara melakukan intermittent fasting yang bisa kamu coba, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Intermittent fasting 16/8. Cara ini melibatkan penyisihan waktu makan selama 16 jam dan waktu tidak makan selama 8 jam. Misalnya, kamu bisa makan pada rentang waktu jam 12 siang hingga jam 8 malam, lalu tidak makan sampai jam 12 siang keesokan harinya.
  2. Intermittent fasting 5:2. Cara ini melibatkan penyisihan waktu makan selama 5 hari dan waktu tidak makan selama 2 hari dalam seminggu. Pada hari tidak makan, kamu hanya diperbolehkan makan makanan yang mengandung kalori kurang dari 500 kalori per hari.
  3. Intermittent fasting 24 jam. Cara ini melibatkan penyisihan waktu makan selama 24 jam, di mana kamu tidak diperbolehkan makan selama satu hari penuh.

Oh ya, ada beberapa hal nih yang perlu kamu perhatikan jika ingin melakukan intermittent fasting, di antaranya mengkonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai, memenuhi cairan tubuh, dan sesuaikan frekuensi puasa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan yang kamu miliki.

Diet Plant Based

Diet Plant Based, photo from Pexels/Lazy Artist Gallery

Metode diet selanjutnya yang bisa kamu coba adalah diet plant based. Diet plant based adalah sebuah cara makan yang menekankan pada pengonsumsian makanan yang berasal dari tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan tumbuhan lainnya. Tujuan dari diet plant based adalah untuk menurunkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Jika kamu tertarik melakukan diet plant based, kamu harus mengonsumsi makanan yang berasal dari tanaman seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan tumbuhan lainnya yang tinggi nutrisi. Sementara itu, makanan yang harus dihindari adalah makanan yang berasal dari hewan, seperti daging, telur, susu, dan keju.

Oh ya, perlu diingat, tidak semua orang bisa melakukan jenis diet ini. Jadi, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu sebelum menjalani metode diet ini, ya.

Weight Watchers

Weight Watchers, photo from Pexels/Annushka Ahuja

Metode diet yang satu ini memang tidak sepopuler diet keto, mayo, atau pun intermittent fasting. Namun, metode weight watchers juga bisa menjadi pertimbangan kamu nih, untuk melakukan diet.

Weight Watchers adalah sebuah program diet yang menekankan pada pengaturan asupan makanan dan olahraga secara teratur untuk menurunkan berat badan. Program ini menggunakan sistem poin yang membantu seseorang mengatur asupan makanan dengan cara mengkategorikan setiap makanan ke dalam jenis point yang berbeda-beda. Perlu diingat, metode weight watchers juga memerlukan panduan khusus dari ahli gizi atau dokter langsung, ya. Maka dari itu, jika kamu tertarik melakukan weight watchers, kamu perlu mendaftar terlebih dahulu ke program ini dan mengikuti panduan yang diberikan. Tentunya, setiap orang akan diberikan jatah poin yang berbeda-beda tergantung pada berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik. Setiap makanan juga akan dikategorikan ke dalam jenis point yang berbeda-beda tergantung pada kandungan kalori, lemak, protein, dan karbohidrat yang terkandung di dalamnya.

Diet Telur Rebus

Diet Telur Rebus, photo from Pexels/Ron Lach

Apakah kamu termasuk dalam penggemar makanan dengan olahan telur di dalamnya? Maka, metode diet telur rebus bisa jadi diet yang cocok untuk kamu, nih.

Diet telur rebus adalah sebuah program diet yang memfokuskan pada pengonsumsian telur rebus sebagai makanan utama. Tujuan dari diet ini adalah untuk menurunkan berat badan dengan cepat, dengan cara mengontrol asupan kalori dan meningkatkan asupan protein.

Diet telur dilakukan dengan cara mengonsumsi telur rebus sebagai makanan utama, sementara makanan lainnya dapat dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas. Diet ini biasanya dilakukan selama 7 hari, di mana seseorang hanya diperbolehkan mengonsumsi telur rebus dan beberapa jenis sayuran seperti brokoli, kubis, dan selada.

Sama seperti diet lainnya, jangan lupa juga diimbangi dengan pola hidup sehat seperti berolahraga rutin, memiliki waktu tidur yang cukup, serta mencukupi kebutuhan air putih harian agar tujuan diet kamu dapat terpenuhi dengan cepat.

Bagaimana? Dari keenam metode diet di atas, kira-kira mana nih metode yang paling cocok dengan gaya hidup dan preferensi kamu? Apa pun metode diet yang kamu pilih, tetap pastikan kamu mengonsumsi nutrisi seimbang sehingga tubuh tetap sehat dan kebutuhan vitaminnya tercukupi, ya! Jangan sungkan juga untuk berkonsultasi dengan ahli gizi demi menemukan metode diet yang tepat untukmu.