Cove Casagio: Membawa Tren Olahraga ala Gen Z ke Investasi Co-living
Bagi Gen Z, olahraga bukan lagi sekedar sarana kebugaran. Padel, lari, pilates, dan berbagai cabang olahraga kini turut menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, membangun komunitas, hingga menunjukkan status sosial. Tak heran jika sekarang mulai banyak bisnis yang mengintegrasikan olahraga, baik sebagai lini produk baru maupun sarana pemasaran, demi bisa mengambil hati pasar melalui tren yang sedang populer-populernya ini.
Tidak hanya bagi industri gaya hidup, tren ini juga membuka peluang baru bagi para pemain di sektor hunian dan hospitality. Ketika olahraga kini sudah menjadi bagian integral dari keseharian generasi muda di Indonesia, kebutuhan akan tempat tinggal yang mampu mengakomodir kebutuhan gaya hidup aktif mereka juga turut meningkat. Cove Casagio merupakan salah satu properti dalam jaringan Cove yang menyadari akan peluang ini, dan kini hadir sebagai salah satu co-living dengan gym terbesar dan terlengkap dalam portofolio Jakarta Selatan kami.
Dalam Cove Journal kali ini, tim Cove berkesempatan untuk berbincang dengan George, pemilik dari Cove Casagio, dan memahami lebih lanjut bagaimana dirinya menjadikan fasilitas olahraga sebagai nilai jual utama dari co-living miliknya.
Covid-19 dan Gen Z, dua inspirasi terbesar Cove Casagio
Berbeda dari kebanyakan co-living, Cove Casagio yang berlokasi di Cipete sejak awal dibangun dengan visi yang cukup unik: menghadirkan ruang tinggal yang dilengkapi dengan fasilitas olahraga di atas rata-rata untuk generasi muda.
Visi ini muncul pada masa pandemi, di mana saat itu harga tanah dan rumah sedang turun, memberikan George peluang untuk berinvestasi. Beliau bukan seorang pemain di industri properti, karena keseharian beliau dihabiskan untuk mengelola perusahaan pemasaran dan kosmetik. Namun di pekerjaan tersebut, beliau banyak bersinggungan dengan salah satu inspirasinya: klien maupun karyawan yang merupakan Gen Z.
“Ketika berbicara latar belakang pekerjaan saya, saya lebih banyak mendengarkan atau mengakomodir lini yang bersinggungan dengan anak-anak Gen Z, apapun bentuk bisnisnya itu,” ungkap George.
Tanah tersebut beliau beli sebagai permulaan proyek barunya: membuat satu living house yang spesifik dirancang untuk anak muda. Tapi, konsep itu tentunya sudah bukan sesuatu yang unik lagi di lanskap co-living, terutama di wilayah Jakarta Selatan.

Situasi pandemi yang tanda kutip ‘melancarkan’ jalan beliau untuk membeli aset ternyata juga menjadi inspirasi utama untuk visi Cove Casagio. Saat tinggi-tingginya penularan virus Covid-19, semua orang menyadari betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan tubuh. Beliau menyadari bahwa lamanya masa lockdown dan rasa takut yang dihadapi masyarakat akibat pandemi tentunya akan membuat kesadaran akan kesehatan ini menjadi bagian yang lebih melekat dalam gaya hidup masyarakat, bahkan setelah pandemi selesai. Dari sini beliau menyadari bahwa salah satu cara sebuah hunian dapat mendukung aspek kesehatan penghuninya adalah melalui fasilitas olahraga yang lengkap, dan rampung sudah visi yang membawa alur pertumbuhan Cove Casagio hingga kini beroperasi.
Perjalanan tumbuh menjadi salah satu co-living Cove dengan Gym terbesar
Ruangan gym properti ini berlokasi di rooftop properti, dengan luas ruangan sebesar 120m2 yang menjadi rumah bagi 47 alat olahraga. Perasaan tim Cove ketika pertama kali mengunjungi ruangan ini adalah:
“Untuk ukuran fasilitas co-living, ini gym besar dan lengkap sekali. Kelewat proper”.
Ruangan ini tidak menyesakkan, peralatan lengkap, terventilasi secara baik, dengan kaca yang menghiasi sepanjang dinding gym. Selain itu, fasilitas ini bisa digunakan secara bebas untuk semua penghuni, baik harian maupun bulanan, memangkas bujet olahraga mereka baik membership maupun transportasi menuju tempat olahraga.

Penempatan gym ini di lantai rooftop juga bukan sekedar untuk mengisi ruang kosong.
“Gym ini saya hadirkan di lantai rooftop karena saya ingin menghadirkan sirkulasi udara yang baik, karena tempatnya berada tepat di depan taman yang juga saya buat.” ungkap George.
Taman yang mendukung sirkulasi udara ini juga dikelilingi dengan beberapa kursi dan beanbags, dengan harapan George penghuni dapat saling berkumpul dan bersantai selepas mereka berolahraga.
Menopang kesehatan tidak hanya secara fisik, namun juga pikiran
Selain fasilitas gym, Cove Casagio juga menaruh banyak perhatian pada desain propertinya. Bagi George, pikiran juga memiliki andil besar bagi kesehatan tubuh. Selama Cove Casagio dibangun, kedua anak beliau yang menjadi bagian dari Gen Z dan Milenial banyak melakukan riset dan memberi masukan. Menurut anak beliau, generasi muda saat ini ingin tinggal di hunian yang tidak membosankan, dan memiliki kebebasan untuk memilih desain sesuai preferensi mereka. Oleh karena itu, Cove Casagio memiliki dua tipe desain: “Korean Minimalist” dan “Industrial-Kontemporer”.

Luas kamar Cove Casagio juga dibuat cukup bervariasi, mulai dari kamar dengan luas 18.5m2 hingga kamar yang memiliki ruang tamu sebesar 36,8m2. Keputusan ini ternyata sesuai dengan preferensi konsumen, sampai akhirnya Cove Casagio baru-baru ini membangun 2 unit baru yang memiliki luas hingga 68,4m2 dengan dua kamar tidur dan ruang tamu untuk memenuhi permintaan yang terus masuk.
“Banyak permintaan yang masuk ke kami, bahwa mereka ada yang memang mau tinggal sendiri, tapi ada juga yang ingin tinggal bersama sahabat mereka dalam satu kamar. Banyak ekspatriat juga yang menginginkan ruangan yang nyaman, sunyi, dan dekat ke fasilitas gym kami, sehingga akhirnya kami membangun kamar tambahan yang menjadi 2 unit terbesar kami di lantai rooftop.” cerita George.
Bangunan siap, saatnya beroperasi dengan metode ala Gen Z
Setelah bangunan jadi, George juga merencanakan proses pengelolaan properti dengan matang, terutama sebagai orang yang baru terjun ke industri co-living. Menggandeng operator menjadi solusi yang beliau nilai paling strategis.
Beliau menyampaikan bahwa keputusan untuk bermitra dengan Cove muncul dari kedua anaknya setelah melakukan riset panjang. Karena baginya, operator tidak hanya mengelola operasional bangunan, namun juga akan memberi nilai tambah baik dari segi desain, pemasaran, hingga strategi penjualan.

“Yang membedakan Cove dengan operator lainnya adalah quality control-nya. Terutama dengan segmen middle to up yang menjadi keahlian mereka, karena itulah positioning yang saya ingin masyarakat asosiasikan dengan Cove Casagio” jelas George.
Bagi George, Cove bisa dijelaskan sebagai mitra yang ‘bawel tapi bermanfaat’. Evaluasi, rekomendasi, serta standar yang diterapkan mungkin bisa sedikit membingungkan bagi mereka yang baru terjun ke industri ini, namun angka occupancy rate yang sudah melampaui 90 persen pada bulan lalu menjawab rasa bingung beliau.
Keputusan untuk memulai bisnis ini merupakan langkah yang tepat bagi dirinya dalam berinvestasi, dan saat ini George sudah meluncurkan co-living keduanya bersama Cove, Cove Casanino. Kepada mereka yang sedang mempertimbangkan investasi di bidang co-living, beliau berpesan:
“Berani saja, daripada duit nganggur tidak jelas. Berani, dan kelola. Pertama memang kelihatan sulit, tapi setelah dijalani bisnis ini asik dan oke, kok”.